Wajah Sumringah Yatim dan Dhuafa Usai Belanja Bersama Lazismu, liputan kontributor PWMU.CO Ahmad Ridho Pambudi dan Ahmad Nafi’ Faruqy.
PWMU.CO – Hari Raya Idul Fitri tak bisa lepas dari tradisi memiliki pakaian baru. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan setelah sebulan berpuasa. Arisan, menabung, ataupun cara lain dilakukan. Yang penting memiliki pakaian baru. Akan sangat bersedih bila menyambut Idul Fitri tanpa pakaian baru.
Menyadari kondisi tersebut, Lazismu Kabupaten Probolinggo berusaha berbagi kebahagian dengan anak-anak yatim dan duafa. Lazismu mengajak mereka berbelanja ke pusat perbelanjaan di Probolinggo, Ahad (24/4/2022).
Anak yatim dan dhuafa tersebut berjumlah 20 orang. Terdiri dari 8 anak yatim dan 12 dhuafa. Anak-anak yatim tersebut berasal dari sekitar Toko Bangunan Makmur Jaya di Desa Muneng Kidul, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Sedangkan anak dari keluarga dhuafa berasal dari anak-anak pembantu ataupun pekerja di toko tersebut.
Semangat Datang Sebelum Jadwal
Lazismu dan owner Toko Bangunan Makmur Jaya bersepakat berangkat pukul 10.00 wib. Tim Lazismu pun berusaha tidak terlambat. Pasti anak-anak akan sangat kecewa bila sampai terlambat.
Pukul 09.40 wib, tim Lazismu sampai di titik pemberangkatan. Ternyata benar. Meski sudah datang 20 menit sebelum waktu yang disepakati. Anak-anak bersama ibunya sudah siap di titik pemberangkatan.
“Anak-anak jam 08.00 sudah datang,” kata Hj Emok, Istri H Ibrohim, owner Toko Makmur Jaya.
Kerahkan Tiga Mobil Lazismu
Empat mobil dengan penumpang 20 anak-anak dan 11 orang ibu dan 2 orang bapak meluncur dari titik pemberangkatan tepat pukul 10.00. Empat minibus tersebut milik Lazismu 3 mobil dan milik owner Toko Makmur Jaya 1 mobil.
Berangkat beriringan. Paling depan adalah Ambulans Lazismu, disusul Innova operasional tamu Lazismu, Innova owner Toko Makmur Jaya, dan terakhir minibus operasional lapangan Lazismu.
Toko Ratna Dulu, Baru ke Mall
Tujuan pertama adalah Toko Ratna. Toko busana dan ATK ini berada satu komplek dengan Hotel Ratna. Owner Toko Ratna adalah Pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Probolinggo. Meski berada di kota, owner Toko Ratna mempercayakan sebagian zakatnya kepada Lazismu Kabupaten Probolinggo.
“Anak-anak, biasakan berbelanja itu ke toko saudara kita dulu sebelum ke yang lain,” ujar Ketua Lazismu Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Ridho Pambudi SPd sebelum memasuki Toko Ratna.
Rombongan pun langsung naik ke lantai 2. Tempat khusus busana muslim. Rombongan pun melihat-lihat busana yang ada. Mereka berusaha menemukan busana yang sesuai dengan yang diinginkannya.
Sepertinya, anak-anak belum menemukan pakaian yang mereka idamkan. Anak-anak menghendaki kaos atau baju biasa. Sementara di Toko Ratna yang mendominasi adalah busana muslim dan dewasa.
Jalanan Macet
Perjalanan pun dilanjutkan. Jarak dari Toko Ratna ke salah satu mall yang menjadi tujuan selanjutnya hanyalah 1 km. Hanya saja, waktu tempuhnya membutuhkan lebih dari 1 jam. Macet. Sepertinya, seluruh warga Probolinggo menghendaki baju baru.
Momen lebaran memang sudah dekat. Kurang sepekan lagi. Tradisi berbelanja pakaian baru sudah demikian melekat kuat. Kurang afdal rasanya kalau tidak shopping.
Berjubel di Mall
Begitu tiba di mall, pembeli sudah sesak. Berjubel. Suasana pandemi sudah seperti benar-benar tidak ada. Memang semua bermasker, hanya saja ada yang benar memakainya dan banyak juga yang memakai tanpa menutup hidung.
Anak-anak oleh tim Lazismu dilepas ke pusat perbelanjaan itu. Yang sudah SMP dan SMA, mereka bisa lepas sendiri. Sementara, yang masih SD ataupun TK didampingi ibu atau ayahnya. Mereka bebas berbelanja.
Tiap Anak 200 Ribu Rupiah
Kebebasan belanja mereka dibatasi oleh voucher Rp 200.000,- per anak. Mereka boleh belanja kurang atau lebih. Pada saat membayar ke kasir, mereka harus menemui tim Lazismu untuk menukar voucher dengan uang cash sebesar nominal tersebut.
Mereka belanja hampir 2 jam. Wajah sumringah yatim dan dhuafa maupun orang tua terlihat jelas saat keluar pusat perbelanjaan itu.
“Kaso’on (terima kasih) Pak Guru,” kata salah satu ibu yang membawa 2 anaknya. Yang besar SD kelas 4 dan yang kecil usia 6 tahun. Kedua anak tersebut yatim setelah ayahnya terkena Covid-19 setahun yang lalu.
Wajah sumringah tidak hanya ada pada mereka yang berbelanja. Wajah H. Ibrohim dan Hj. Emok yang telah membayarkan zakatnya melalui Lazismu pun terlihat kebahagiaannya. Tidak terkecuali tentu wajah-wajah dari tim Lazismu yang bergabung di acara ini.
“Terima kasih, Kung ya. Doakan panjang umur dan lancar rejeki sehingga bisa ketemu Ramadhan yang akan datang dan bisa mengulang kegiatan ini,” ucap H. Emok pada Kung Ridho, panggilan akrab Ketua Lazismu Kabupaten Probolinggo dengan logat Madura yang kental. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.