Waspadai Delapan Penyakit Pascalebaran, oleh dr Tjatur Prijambodo MARS, Direktur Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur.
PWMU.CO – Penyakit yang mengintai pascalebaran bisa menyerang terutama karena faktor konsumsi makanan yang tidak menentu. Selain itu pola tidur yang tidak teratur saat Lebaran dan banyaknya kegiatan, juga bisa menimbulkan berbagai penyakit. Ketupat dengan opor ayam atau gulai ayam, soto, rendang, lodeh, dan berbagai makanan lainnya menjadi menu yang biasa kita jumpai di beberapa rumah di kala lLebaran. Umumnya serba bersantan dan berlemak.
Belum lagi kue khas Lebaran. Mulai dari yang rasa manis, asin, gurih, nano-nano juga ada. Minumannya juga beraneka rupa, mulai soft drink hingga aneka minuman dingin, semuanya ada. Bisa dibilang selama Lebaran biasanya orang cenderung memanjakan perut-nya. Tapi harus diingat, jangan sampai kita kebablasan dan berlebihan. Terutama yang mempunyai riwayat penyakit tertentu.
Delapan Penyakit Pascalebaran
Secara umum, penyakit atau gangguan tubuh yang perlu diwaspadai terkait Lebaran dengan segala pernak-perniknya adalah sebagai berikut:
- Penyakit akibat kelelahan. Perjalanan mudik yang jauh, bisa membuat tubuh menjadi mudah lelah. Biasanya selama di perjalanan pemudik cenderung membeli makanan atau minuman di pinggir jalan. Kebersihan dan keamanannya belum tentu terjaga dan bisa mengakibatkan berbagai gangguan pencernaan. Selain itu umumnya para pemudik kurang istirahat dan kurang gerak saat dalam kendaraan akan berakibat pada gangguan infeksi pernapasan.
- Penyakit kronik yang kambuh. Umumnya ini terjadi karena pola makan yang tidak terkontrol seperti pada kencing manis yang cenderung gula darahnya tidak terkontrol, tekanan darah pada penderita darah tinggi juga tidak terkontrol dan pada pengidap hiperkolestrol serta asam urat juga akan menjadi parah.
- Kelelahan akibat tak ada asisten rumah tangga (ART). Biasanya menjelang Lebaran dan satu pekan setelah Lebaran ART juga ikut pulang kampung sehingga untuk urusan rumah tangga harus dikerjakan sendiri. Ini akan mengakibatkan kelelahan, terlebih jika banyak tamu yang datang pasti akan menambah pekerjaan. Kelelahan bisa terjadi karena silaturahim siang malam tanpa henti atau menerima tamu sepanjang hari tanpa istirahat. Kelelahan ini potensial menimbulkan penyakit yang penyebabnya virus (Corona, ISPA, Hepatitis, dan lain-lain),.
- Selain itu petugas sampah juga ikut libur sehingga banyak sampah yang bertumpuk dan belum sempat terangkat. Keadaaan ini akan menyebabkan banyaknya lalat pada sampah yang bisa menyebabkan berbagai penyakit infeksi.
- Diare. Gangguan ini timbul karena masuknya segala macam makanan ke dalam perut. Manis, masam, asin, sedap, pedas berbaur jadi satu dalam jumlah berlebihan di waktu yang bersamaan. Bisa pula akibat kontaminasi makanan atau minuman yang kita konsumsi selama Lebaran.
- Batuk pilek. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh kondisi tubuh yang menurun, lantas lebih mudah tertular mikroorganisme penyebab batuk pilek, kontak dengan banyak orang dan berbagai sebab lainnya.
- Gangguan metabolisme. Ini terjadi karena pola makan yang tidak terkontrol baik dalam hal jenis maupun jumlahnya. Contoh: Hipertensi, Hiperkolesterol, Diabetes Melitus. (DM), dan lain-lain.
- Gangguan kepala. Berbagai gangguan kepala, seperti sakit kepala (headache), migraine, vertigo, kaku otot tengkuk, pada umumnya karena kelelahan, kurang tidur dan berbagai sebab lainnya terkait makanan dan minuman nan melimpah.
- Berbagai penyakit yang bersifat individual, misalnya maag (dispepsia), asma, dan lain-lain, bisa pula terjadi sebagai akibat perayaan hiruk pikuknya Lebaran.
Perhatikan Enam Hal
Saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga semakin perlu untuk menjaga kondisi tubuh. Untuk menghindari penyakit-penyakit di atas, kita harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
- Kebersihan makanan
- Karena ART mudik, biasanya kita mencari makan di luar. Pastikan kebersihan makanan terjaga dan tidak mengandung bahan yang diharamkan.
- Bagi orang yang menderita penyakit kronis (Hipertensi, DM, dan ;ain-lain) harus tetap patuh mengonsumsi obat dan mengontrol pola makan.
- Hindari makanan yang mengandung kholesterol dan lemak tinggi, seperti jeroan, seafood, daging-dagingan, dan kue-kue manis.
- Tetap konsumsi buah dan sayur untuk membantu menyerap dan mengimbangi kolesterol. Selain itu, juga untuk melancarkan sistem pencernaan.
- Istirahat yang cukup dan jika perlu minum vitamin atau suplemen lain.
Di kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan: taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim. Semoga kita masih selalu diberi nikmat sehat oleh Allah SWT. Amin. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Artikel ini kali pertama diluât majalah Matan.