MTs Muda Kedungadem Bagikan Zakat, Liputan Samsul Arifin kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Zakat fitrah merupakan rukun Islam yang tiga yang artinya wajib kita tunaikan di bulan Ramadhan.
MTs Muhammadiyah 2 (MTs Muda) Kedungadem melakukan kegiatan Ramadhan yaitu pendistribusian aakat fitrah dan memberikan kultum di 4 titik desa di wilayah Kecamatan Kedungadem, yaitu di Masjid Mbongde Desa Pejok, Masjid Banaran Desa Dayu Kidul, Masjid Jamberejo, dan Mushola Swirot Sidorejo, Senin (25/4/22).
Kepala Madrasah Moch Choirul Anam SPd MAP mengatakan sebagaimana perintah zakat juga dijelaskan di dalam al-Quran Surat al-Bayyinah ayat 5, Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
“Kegiatan diawali dengan berangkat pukul 18.00. Setelah berbuka puasa bersama semua tim pendistribusian zakat fitrah berangkat ke desa-desa yang menjadi titik pembagian zakat fitrah. Kegiatan tersebut diikuti Kepala Madrasah, guru dan karyawan MTs Muda Kedungadem.”
Berjalan Lancar
Moch Choirul Anam menjelaskan acara pendistribuan zakat fitrah berjalan dengan lancar. Keluarga besar MTs Muda Kedungadem sedikit berbagi kepada masyarakat kurang mampu khususnya melalui zakat Fitrah ini semoga bisa bermanfaat bagi mereka dan kami hanya membagi zakat fitrah.
“Semoga di tahun berikutnya lebih banyak lagi desa yang kami kunjungi. Yang lebih penting lagi adalah kami bisa berbagi dengan sesama melalui kegiatan pendistribusian zakat ini. Aamiin,” harapnya.
Pendistribuan Zakat
Ketua kegiatan Efni Ima Zakiya SPd juga mengungkapkan kegiatan pendistribusian zakat fitra ini adalah kegiatan pertama turun ke masyarakat karena sebelumnya vakum karena pandemi Covid-19.
“Saya merasa lega Covid-19 sudah selesai sehingga kita bisa melakukan pendistribuan zakat fitrah secara langsung dan memberikan kultum di masjid-masjid. Kegiatan seperti ini memang sudah sering kita lakukan hanya saja karena pandemi sehingga kita vakum 2 tahun,” katanya.
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.