Idul Fitri 1443, Umat Islam Indonesia Diprediksi Lebaran Bersama; Oleh Amirul Muslihin, Ketua Divisi Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Blitar.
PWMU.CO – Optimisme Lebaran bersama umat Islam Indonesia itu didasarkan pada analisis posisi hilal pada Ahad Pahing, 1 Mei 2022, yang dihitung dengan aplikasi KIG-Hijrunivers.
1. Pada Ahad Pahing, 1 Mei 2022 di seluruh dunia hilal positif di atas ufuk. Bukan hanya piringan atas bulan saja bahkan piringan bawah bulan sekaligus. Artinya hilal telah wujud.
Posisi hilal geosentris di belahan bumi paling timur, di timur New Zealand tinggi hilal = 1,79° dan elongasi = 4,22°. Sedangkan di bumi sebelah barat di Hawai misalnya tinggi hilal = 14,09° dan elongasi =15,22°, sudah terpenuhi kriteria wujudul hilal piringan bawah bulan.
2. Kriteria KIG-Hijrunivers toposentrid di koordinat: 21,43° LU dan 39,83° BT, tinggi hilal= 6,44° dan elongasi= 8,06°. Dengan demikian sudah terpenuhi kriteria wujudul hilal piringan bawah bulan. Dengan demikian di seluruh dunia satu hari satu tanggal, maka 1 Syawal 1443 H = 2 Mei 2022 M.
3. Kriteria KIG Turki’16 geo di koordinat: 20° LU dan 72° BT, tinggi hilal= 6,63° > 5° dan elongasi = 8,10° > 8°. Dengan demikian kriteria sudah terpenuhi. Maka seluruh dunia satu hari satu tanggal, 1 Syawal 1443 H = 2 Mei 2022 M.
4. Kriteria Neo MABIMS toposentris di Masjid Babul Qabit Kota Melingge 19′ 30″ barat Kota Sabang tinggi hilal = 4,84° > 3° dan elongasi = 6,357° < 6,4°. Dengan demikian kriteria Neo MABIMS untuk wilayah Indonesia belum terpenuhi.
Dari peta ketinggian hilal KIG-Hijrunivers di atas kriteria Neo MABIMS baru terpenuhi pada garis yang ditunjukkan border warna merah diagonal yang melintasi 1° 22′ di barat Kota Melingge, Aceh (di lepas pantai).
Kriteria Neo MABIMS negara Brunai Darussalam belum terpenuhi akan tetapi ada catatan bahwa untuk bulan ibadah Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah tetap berpedoman pada rukyatul hilal. Sedangkan Malaysia dan Singapura tetap konsisten, karena kriteria belum terpenuhi maka 1 Syawal 1443 H = 3 Mei 2022 M
5. Kriteria Neo MABIMS NU yakni tinggi hilal toposentris 3° sedang elongasi geosentris 6,4° yang baru dirilis melalui SK LFPBNU No. 001/SK/LF-PBNU/III/2022 pada tanggal, 31 Maret 2022
Dari peta ketinggian hilal KIG-Hijrunivers di atas kriteria Neo MABIMS NU telah terpenuhi sebagai wilayatul hukmi yang ditunjukkan pada border warna biru diagonal yang melintasi dari bawah pulau Lombok sampai pulau Sulawesi dengan rataa alt = 4,70° dan rata elg = 6,46°. Dengan demikian kriteria NU sudah terpenuhi, maka 1 Syawal 1443 H = 2 Mei 2022 M.
6. Kriteria wujudul hilal Muhammadiyah sesuai Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tanggal, 02 Rajab 1443 H/03 Februari 2022 M tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, Dan Dzulhijjah 1443 Hijriah, telah diumumkan dan dipedomani, bahwa:
a. Ijtimak terjadi Ahad Pahing, 30 Ramadan 1443 H bertepatan dengan 1 Mei 2022 M pukul 03:31:02 WIB
b. Tinggi bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta = 4° 50′ 25″ (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk.
c. Umur bulan Ramadhan 1443 H 30 hari dan tanggal 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022 M.
Prediksi Hasil Sidang Itsbat
Menimbang:
- Bahwa kalender Taqwim standard 2022 yang telah diterbitkan Kemenag RI yang disusun berdasarkan kriteria MABIMS IR238, terlihat bahwa 1 Syawal 1443 jatuh pada Senin Pon, 2 Mei 2022 dan telah dinyakini oleh masyarakat Indonesia.
- Kriteria Neo MABIMS NU telah terpenuhi dengan demikian 1 Syawal 1443 = 2 Mei 2022.
- Muhammadiyah melalui Maklumatnya telah memutuskan bahwa, 1 Syawal 1443 = 2 Mei 2022.
- Berdasarkan aplikasi ketinggian hilal KIG-Hijrunivers bahwa 1 hari 1 tanggal di seluruh dunia telah terpenuhi maka, 1 Syawal 1443 = 2 Mei 2022.
- Berdasarkan kriteria KIG Turki’16 bahwa satu hari satu tanggal di seluruh dunia telah terpenuhi maka, 1 Syawal 1443 = 2 Mei 2022.
- Satu di antara negara anggota MABIMS yakni Brunai Darussalam dalam penentuan awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1443 H berdasarkan Rukyatul hilal.
- Berdasarkan kriteria Visibilitas Odeh kawasan Indonesia barat sudah memenuhi syarat hilal mungkin bisa dirukyat (Sumatera) hanya dengan alat optik.
- Berdasarkan faktor psikologis masyarakat selama dua tahun tidak bisa lebaran sebagaimana mestinya karena Covid-19, sudah rindu mendambakan Lebaran secara bersamaan. Dengan riang gembira bahwa kalender yang sudah beredar menunjukkan liburan Idul Fitri 1443 H jatuh di hari Senin Pon tanggal, 2 Mei 2022.
Bahwa Sidang Itsbat Kemenag adalah tidak hanya merupakan otoritas tunggal dalam penetapan awal bulan Syawal 1443 H tetapi keputusannya berdasarkan representatif ormas-ormas Islam.
Maka berdasarkan pertimbangan di atas dan demi kemaslahatan ummat yang lebih besar, maka konsistensi Indonesia sebagai anggota MABIMS terhadap kriteria baru tersebut untuk bisa dipertimbangkan kemudian.
Dengan demikian kemungkinan peserta sidang Itsbat akan menerima keputusan agar Idul Fitri atau Lebaran 1443 H kali ini ditetapkan sesuai dengan Kalender Taqwim 2022 bahwa 1 Syawal 1443 H jatuh pada hari Senin Pon, 2 Mei 2022.
Dan insyaallah masyarakat akan senang riang gembira bisa lebaran bersama-sama.
Waallahu alam. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni