PWMU.CO – HW Kafilah Joko Tingkir dan TS Umla Bangun Kepedulian. Hizbul Wathan (HW) Kafilah Joko Tingkir bersama dengan Tapak Suci (TS) Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) mengadakan bagi takjil di dekat lampu merah Jalan Made Anyar Lamongan, Selasa (26/4/22).
HW dan TS ini tergabung dari Fakultas kesehatan dan nonkesehatan. Dengan membawah banner warna hijau bervariasi putih bertuliskan Ramadhan berbagi Hizbul Wathan Kafilah Joko Tingkir UM Lamongan bersama Tapak Suci UM Lamongan, Semangat membangun kepedulian pada semasa di bulan Ramadhan.
Agenda bagi takjil ini membagikan 100 paket takjil berisi air putih, lumpia, tahu isi, martabak mini dan kurma, dibagikan kepada para pengguna jalan, yang melintas di jalanan.
Bagi takjil ini dipimpin langsung ketua umum Hizbul Wathan Kafilah Joko Tingkir Umla Rakanda Alfain Jalaluddin Ramadlan dan ketua Tapak Suci Umla Bayu Firmansyah dengan mengambil tema Semangat membangun kepedulian pada semasa di bulan Ramadhan.
Paket takjil yang dibagikan merupakan hasil pengumpulan hasil donasi dari anggota HW dan TS serta para donatur.
Momentum Keberkahan
Alfain Jalaluddin Ramadlan menjelaskan kegiatan ini sebagai momentum keberkahan di bulan Ramadhan dan bentuk kepedulian HW Umla kepada pengguna jalan.
Begitu juga untuk memudahkan pengendara roda dua dan roda empat untuk berbuka puasa saat perjalanan dengan mendapatkan makanan dan minuman.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada D\donatur yang sudah menyumbang untuk kegiatan bagi takjil ini,” ungkapnya.
Semoga, harapnya, kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun.
Sempurnakan Puasa
Salah seorang pengguna jalan Fajar Nashrullah mengatakan, Kegiatan berbagi takjil ini sangat bagus dan mempermudah pengguna jalan yang melakukan perjalanan untuk segera menyempurnakan puasanya.
“Pembagian takjil gratis ini sangat membantu, khususnya para pengendara yang tidak membawa bekal jadi bisa segera membatalkan puasanya begitu adzan maghrib berkumandang”, ujarnya.
Ketua Umum UKM TS Umla Bayu Firmansyah menjelaskan, tujuan dari bagi-bagi takjil adalah sebagai implementasi dari sabda Nabi Muhammad untuk saling berbagi, indahnya sebuah kebersamaan melambangkan cinta dan kasih sayang dinnul Islam terhadap sesama umat Islam.
“Kegiatan ini yang pertama melatih kita untuk bisa saling berbagi, kedua untuk meringankan beban sesama muslim pada saat berbuka, ke tiga untuk menunjukan eksistensi Islam bahwa islam itu mencintai kebersamaan dan ukhuwah atau solidaritas sesama muslim,” ungkapnya.
Bayu berharap ke depan agar tapak suci itu bukan hanya dikenal sebagai latihan beladiri, tapi juga dijadikan sebagai ajang dakwah syiar agama Islam di bawah naungan Muhammadiyah. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.