Rajin Shalat
Berikutnya, mendirikan shalat. Dia menjelaskan, shalat merupakan aktivitas kita ber-taqarubkepada Allah. Untuk meraih sukses berpuasa, segala kebutuhan shalat dipersiapkan dengan baik. Seperti makan saat berbuka tidak terlalu banyak agar saat rukuk tidak kesakitan.
Dia memyampaikan saat menghadap Allah maka diupayakan dengan penuh kekhusyukan. Shalat merupakan kebutuhan batin akan perjumpaan antara Tuhan dengan kekasihnya.
Orang yang mencintai Allah berapapun jumlah rakaat dan lamanya shalat mereka senang. Karena merasa bertemu dengan yang dicintainya yakni Allah.
“Maka bertemu dengan Tuhan yang mencintai kita harusnya pingin-nya lama-lama. Ketika kita chatingan dengan orang lain bisa berlama-lama, maka dengan Allah juga harusnya bisa seperti itu,” tuturnya.
Giat Berinfak
Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum Smamio ini menyampaikan strategi sukses berpuasa berikutnya menurut Surat Fathir ayat 29 yakni berinfak dengan rezeki yang Allah berikan baik dengan cara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.
Ia mencontohkan berinfak merupakan aktivitas ibadah yang dijalankan secara sembunyi-sembunyi. Sementara, membayar zakat aktivitas ibadah yang dilakukan secara terang-terangan. Ia juga mengimbau kepada seluruh siswa kelas IX untuk mengupayakan membayar zakat dengan uang sendiri bukan uang orantuanya.
Di akhir pemaparannya, Siswanto menyampaikan apabila berkeinginan sukses dalam berpuasa hendaknya mengikuti aturan (frame) dalam puasa. Berpuasa itu banyak mengendalikan diri, mensucikan diri, dan menjaga perilaku diri dan orang lain dengan sebaik mungkin.
Semangat membaca al-Quran, mendirikan shalat, berbuat baik dengan beinfak baik secara terang-terangan sembunyi merupakan perniagaan yang tidak pernah rugi.
“Mari buktikan niat kita kesungguhan mengisi bulan Ramadhan dengan membaca al-Quran, shalat, dan berinfak. Dan jangan lupa saat berbuka puasa ada doa yang dikabulkan sebagaimana al-Baqarah ayat 186. Berdoalah insyaallah akan diijabahi,” ajaknya kepada peserta. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni