Bekerja di AUM Jangan Kontraproduktif dengan Ideologi Muhammadiyah, liputan Zaki Abdul Wahid, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Pusvita Sari MPd mengatakan bekerja di amal usaha Muhammadiyah (AUM) atau amal usaha Aisyiyah (AUA) bukan hanya dituntut untuk profesional—apalagi hanya sebagai guru dan karyawan ceklok.
“Tetapi lebih dari itu kita harus masuk menjadi bagian dari Persyarikatan,” kata Ustadzah Vita, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan dalam acara Training Center Darul Arqam (TCDA) Guru dan Karyawan SDMM serta Sekolah Patner, Rabu (27/4/2022).
Kegitan yang digelar secara hybrid itu, diikuti guru dan karyawan SDMM di Aula SDMM. Sedangkan guru dan karyawan sekolah patner mengikuti melalui Zoom. Mereka berasal dari TK Aisyiyah 36 PPI, Kelompok Bermain Tunas Aisyiyah PPI, MIM 1 Gumeno Manyar, MIM 2 Karangrejo Manyar, SD Almadany Kebomas, MIM 1 Doudo Panceng; dan SD Muhammadiyah 1 Bawean.
Acara bertema Menjadi Guru dan karyawan yang Paham dan Mengamalkan Ideologi Muhammadiyah tersebut menghadirkan dua narasumber. Yaitu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik Drs Muhammad In’am MPdI.
Ustadzah Vita menjelaskan, menjadi bagian Persyarikatan artinya bukan sebatas ditandai secara simbolis oleh kartu tanda anggota atau nomor baku.
“Lebih dari itu kita harus memahami apa itu ideologi Muhammadiyah, supaya langkah kita bisa sejalan dan seirama dengan Persyarikatan,” terangnya.
“Menjadi kontraproduktif ketika kita bekerja di AUM atau AUA tapi ideologi kita masih yang lain. Termasuk dalam hal ini corak akidah dan ibadah kita. Apakah sudah sejalan ideologi Muhammadiyah?” tanyanya retoris.
Baca sambungan di halaman 2: Guru Harus Aktif di Ortom