PWMU.CO– Murid MIM 28 sudah bisa jadi imam dan khotib shalat Idul Fitri. Itu dibuktikan dalam simulasi shalat Id yang digelar di halaman madrasah Jl. Raya Bangkingan Surabaya, Kamis (28/4/2022).
Kamis pagi itu halaman madrasah sudah bergema takbir, tahlil, dan tahmid menggetarkan hati dari suara anak-anak. Satu anak dishaf depan memimpin bacaan takbir Idul Fitri itu. Di belakangnya sebanyak 198 siswa putra dan putri memenuhi halaman dengan shaf yang rapi dan rapat.
Guru pembimbing berdiri di samping mengawasi dan sesekali memberi petunjuk para siswa MI Muhammadiyah 28 yang dikelola PCM Lakarsantri itu.
Tak lama kemudian Muhammad Azzam Ali, murid MIM 28 kelas 4, yang bertindak sebagai imam berdiri sambil mengumumkan shalat dimulai. ”Ash-shalatu jamiah.”
Jamaah segera berdiri serempak. Meluruskan shaf dan barisan. Setelah imam siap langsung mengucapkan takbir tujuh kali diikuti jamaah. Setelah membaca surat al-Fatihah lalu membaca surat al-A’la dengan nyaring.
Selesai rakaat pertama lalu berdiri lagi untuk rakaat kedua. Imam Azzam Ali berdiri mengucapkan takbir lima kali. Sesudah al-Fatihah membaca surat al-Ghasiyah terus menjalan rukun shalat hingga selesai.
Setelah salam dia bangkit menuju podium. Azzam yang berbaju takwa warna putih berkopiah hitam dengan kain surban putih bergaris hitam diselempangkan di pundak tampak ganteng dan keren.
Dia memandang jamaah sambil mengucapkan salam. Lalu mengucapkan takbir, tahlil, dan tahmid dan pujian kepada Allah. Dalam khotbahnya dia menjelaskan momen Idul Fitri mengantarkan umat Islam untuk meraih hasil puasa yaitu predikat takwa.
”Puasa Ramadhan yang kita jalankan telah menjadikan kita menjadi orang bertakwa. Seperti yang disampaikan Allah dalam surat al-Baqarah yaa ayyuhalladziina amanu kutiba alaikumush-shiyam kama kutiba alalladziina min qablikum la’alakum tattaquun,” katanya mantap.
Karena itu, sambung dia, marilah kita terus jaga takwa itu sepanjang hidup kita sampai mati dengan terus menjalankan ibadah, perintah Allah, dan menjauhi larangannya.
Khotbah singkat itu kemudian ditutup dengan doa. Simulasi shalat Id MIM 28 selesai para siswa bersalaman dengan teman dan guru. Saling mengucapkan taqobbalallahu minna waminkum, mohon maaf lahir dan batin.
Usai shalat para siswa MIM 28 langsung melontarkan komentar tentang suasana simulasi shalat Id ini. ”Ya Allah rasanya seperti beneran shalat Idul Fitri, senang banget,” kata M. Naufal Rasyid, murid kelas 5.
Acara diakhiri dengan siswa dan guru berbaris untuk pengambilan video ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri di kelasnya masing-masing.
Kepala MI Muhammadiyah 28 Lakarsantri Ilham Nur Ardian mengatakan, kegiatan ini bertujuan membekali pengetahuan dan melatih anak-anak melaksanakan shalat Idul Fitri. ”Pengalaman menjadi imam dan khotib itu melatih siswa tampil berani di depan umum,” katanya. (*)
Penulis Rizky Hidayat Editor Sugeng Purwanto