PWMU.CO – Untuk semakin memantapkan langkah pendirian Panti Trensains di Surabaya, Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya melakukan studi banding di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen, Sabtu (4/1). Dalam kunjungan itu, MPS PDM Kota Surabaya ingin mendapatkan gambaran Trensains secara langsung di lapangan.
“Kunjungan ini dalam rangka belajar, mengingat Surabaya telah memproklamirkan bahwa salah salah satu Panti Asuhan Muhammadiyah akan dijadikan Panti Trensains,” ujar Wakil Ketua PDM Kota Surabaya Zayin Chudlori yang ikut dalam rombongan. Dia juga berharap mendapat gambaran Trensains secara tepat sehingga bisa menjelaskan kepada masyarakat. “Sehingga kami bisa meniru untuk Surabaya.”
Panti Trensains sebenarnya telah dilaunching oleh Prof Amien Rais dalam acara puncak perayaan Milad ke-107 Muhammdiyah di Graha ITS Surabaya, (20/11/2016). (berita terkait: Amien Rais Disambut Meriah di Surabaya, Resmikan Panti Trensains Muhammadiyah)
Dr Agus Purwanto, penggagas Trensains turut hadir dalam pertemuan itu. Dosen ITS Surabaya yang akrab dipanggil Gu Pur itu mengatakan bahwa Trensains adalah salah satu bentuk ijtihad Muhammadiyah.
“Bahkan dia mengatakan bahwa Trensains, sekolah tersulit di dunia. Dan saya sempat bingung ketika panti menggagas jenis pesantren ini. Meski yang dimaksud adalah kontennya. Namun saya mendukung,” kata Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini.
Gus Pur menambahkan, Trensains mengajak para santri untuk membangun berfikir global. “Syarat masuk Trensains harus lulus matematika. Tidak bisa ditawar,” ujarnya.
(Baca juga: Keren, Panti Asuhan Aisyiyah Karanganyar Ini Wajib Sekolahkan Anak-Asuhnya hingga Sarjana)
Kepala Sekolah Ustadz Fahrur Roni menjelaskan bahwa SMA Trensains Muhammadiyah muncul dari Pondok Pesantren Darul Ihsan Sragen. “Mengingat jumlah santri sudah tidak cukup maka kami pindah ke sini,” kata pria asli Lamongan itu.
Dia menjelaskan bahwa baru sebulan pindah ke lokasi baru. “Salah satu tujuan pindah, juga untuk memecah kejenuhan. Supaya ada suasana baru dalam proses pembelajaran,” ucapnya.
Dia berterima kasih atas usaha dan wakaf dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sragen. “Harapan kami, pesantren ini memiliki lahan perluasan minimal 3,5 hektar.”
(Baca juga: Trensains Akan Diadopsi untuk Panti Pesantren Muhammadiyah di Surabaya)
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Ustadz Hakim menambahkan, Trensains sudah berjalan selama 4 tahun di lokasi sebelumnya. Dia menjelaskan, bahwa out put yang diharapkan lahir dari SMA Trensains adalah kemampuan bahasa Arab untuk menopang santri dalam memahami Alquran.
“Selain itu harus terbentuk budaya sains dalam diri santri,” kata Hakim sambil menjelaskan bahwa untuk meng-upgrade para santri ada materi Tahajud Fisika dan Mata Pelajaran Filsafat. Hakim menjelaskan, yang dimaksud Tahajud Fisika adalah menggunaan nalar sains untuk memahami ayat-ayat Allah.
Di akhir kunjungan, secara spontan dilakukan penggalanan dana dari para Kepala Panti Muhammadiyah se-Surabaya yang ikut rombongan, yang terkumpul Rp 2.080.000. (Ferry Yidi AS)