Kelima, jika mencermati tulisan rujukan Roxzin Jogja dari portal almashhad-alyemeni, maka sesungguhnya itu bukan sebuah berita yang memenuhi standar jurnalistik. Selain tidak bisa diverifikasi kebenarannya, tulisan yang dimuat almashhad-alyemeni itu tidak memenuhi unsur 5 W + 1 H (what/apa, when/kapan, where/di mana, why/mengapa, who/siapa, dan how/bagaimana).
“Tulisan yang dirujuk itu tidak ubahnya seperti media sosial yang hanya sepihak dengan sumber yang tidak pernah dikonfirmasi. Apalagi melakukan verifikasi,” jelas Mukayat.
(Baca juga: Punya Hak Konstitusional Apa Tolak FPI dan Larang Habib Rizieq….)
Keenam, dalam berita hoax yang basi ini, sesungguhnya bukan sesuatu yang baru dalam dinamika pemberitaan di Indonesia. Tidak sedikit media di Indonesia yang sudah memuat tanggapan Din Syamsuddin yang menyebut berita-berita tersebut hanya sebuah keisengan.
“Tidak ada respon, saya juga tidak kaget. Itu berita lucu, iseng, ngawur dan gila,” kata Din Syamsudin pada 2 Desember 2014 silam sebagaimana dikutip oleh Detik.com.
Lebih daripada itu, sebelum maupun sesudah berita hoax itu muncul, sikap Din Syamsuddin sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah maupun Ketua Umum MUI sangat jelas menolak keras ISIS.
(Baca juga: Cerita Din Syamsuddin Tentang Agama Setan dan Ritual Seks)
Selain mengeluarkan kecaman, Din juga mengajak elemen bangsa membasmi dan mewaspadai gerakan ISIS. “Jika sikap itu sudah jelas, lantas apa motif Roxzin Jogja ini kembali men-tweet berita hoax yang sudah terverifikasi kebohongannya itu?” tanya Mukayat
Ketujuh, pada awal Desember 2014-an itu pula, (mantan) Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O. Blake Jr juga sudah tegas membantah keterlibatan Din sebagaimana ditulis almashhad-alyemeni itu. Justru Dubes AS itu menyatakan kebanggaanya terhadap Din yang dinilainya telah berperan dalam memerangi kelompok teroris ISIS.
(Baca juga: Inilah Pidato Din Syamsuddin di Depan Paus Fransiscus dan Tokoh-Tokoh Agama Dunia di Italia)
“Jadi, sesungguhnya masalah ini sudah clear dan clearance. Jika kemudian ada akun Medsos abal-abal yang kembali mencuatkan, maka dapat dipastikan hanya ingin membuat keruh suasana,” tegas Mukayat.
Yang lebih lucu lagi, tulisan hoax dari almashhad-alyemeni.com yang dirujuk oleh Roxzin Jogja, ternyata juga tulisan yang tidak jelas. Selain hanya copy-paste dari situs lain tanpa melakukan verifikasi, apalagi konfirmasi, bahkan situs almashhad-alyemeni.com ini keliru melakukan copy-paste.
(Baca juga: Kata Din Syamsuddin tentang WhatApps Hasanah dan Dlalalah)
Almashhad-alyemeni.com ternyata melakukan copy-paste dari situs lain, yang situs itu pun (sengaja) keliru melakukan copy-paste dari situs lain. Artinya, tulisan tentang 6 tokoh Indonesia sebagai penyokong ISIS yang dilansir almashhad-alyemeni.com adalah copy-paste dari copy-paste yang keliru. Penelusuran selanjutnya bisa dibaca: Melacak Situs Arab yang Sebarkan Fitnah Din Syamsuddin sebagai Penyokong ISIS.
Berita hoax kuadrat inilah yang ternyata dijadikan rujukan bagi Joxzin Jogja sebagai tweet di akunnya pada 3 Februari kemarin. Waspada, ternyata masih banyak pihak yang tak bosan-bosannya untuk memecah-belah umat Islam dengan segala cara! (abqaraya)