Agus Salim sang Pendidik
Di antara tiga ulama yang mempengaruhi pemikiran dan sikap Natsir, terutama dalam bidang politik, adalah Haji Agus Salim. Di negeri ini, Agus Salim yang lahir pada 08/10/1884 di Kotagadang Bukittinggi Sumatera Barat itu, sangat berpengaruh.
Agus Salim aktivis pergerakan nasional. Dalam jejak kehidupannya, kecuali bergerak di bidang politik dia juga dikenal sebagai intelektual yang kritis. Pun, diketahui pula jika dia faham keagamaannya mendalam.
Agus Salim, yang pernah menjabat di sejumlah pos menteri adalah diplomat ulung. Dia yang dikenal hidup secara sangat sederhana, rumahnya tak pernah sepi dari tamu-tamu yang berasal dari kalangan aktivis pergerakan Islam.
Di antara tamu yang datang untuk belajar kepada lelaki berjuluk “The Grand Old Man” itu adalah Natsir. Sering, saat datang untuk belajar, Natsir dibersamai oleh banyak sahabatnya seperti Mohammad Roem, Yusuf Wibisono, Kasman Singodimedjo, dan Prawoto Mangkusasmito.
Dalam kenangan Natsir, Agus Salim dalam mendidik generasi pelanjut juga dengan cara yang sama seperti yang dilakukan A. Hassan. Pernah pada suatu kesempatan, Natsir dan Prawoto Mangkusasmito menemui suatu kesulitan. Lalu, kesulitan itu mereka utarakan kepada Agus Salim.
Setelah itu, Agus Salim menyampaikan pendapatnya secara panjang lebar tetapi tidak secara langsung menjawab pertanyaan Natsir dan Prawoto Mangkusasmito. Oleh karena itu, kedua muridnya lalu menanyakannya lagi perihal apa yang ingin mereka ketahui.
Ujungnya, Agus Salim tetap tak menjawab pertanyaan kedua muridnya secara langsung. Rupanya, Agus Salim sedang mendidik agar si murid berpikir sendiri.
Agus Salim memberi tahu cara menganalisis masalahnya. Tapi, Natsir dan Prawoto Mangkusasmito sendiri yang harus mengambil keputusan. Cara inilah yang mendorong Natsir dan murid lainnya untuk maju.
Agus Salim adalah sesepuh. Terkait posisi sesepuh, sikap yang benar adalah jika terbiasa untuk selalu ingin melihat murid asuhannya bisa memecahkan aneka persoalannya secara sendiri. Seperti itulah Agus Salim.
Memang, jika pada akhirnya si murid benar-benar mengalami kesulitan yaitu tak dapat memecahkan masalah mereka sendiri, barulah Agus Salim menunjukkan. Dia sampaikan bagaimana seharusnya memecahkan kesulitan yang dihadapi itu.
Itupun, yaitu cara menyelesaikan masalah, disampaikan Agus Salim masih dengan cara yang tidak langsung. Dengan cara itu, tumbuh sikap berani dan mental dewasa dari para murid.
Itulah, Agus Salim, salah satu guru Natsir. Dia, yang wafat pada 4 November 1954, guru yang sungguh inspiratif.
Baca sambungan di halaman 2: Ahmad Surkati sang Pendidik