PWMU.CO– Doa ini yang diajarkan Nabi Muhammad saw kepada para sahabat ketika Idul Fitri. Mengucapkan: Taqabbalallahu minna waminkum. Taqobbal ya Karim.
Hal itu disampaikan KH Abdul Hamid Muhanan Lc dalam Halal bihalal Pengajian Jumat Pagi di Masjid Taqwa Babat, Jumat (13/6/2022).
”Doa itu memiliki arti semoga Allah swt menerima amal ibadah kita dan kamu semua. Jawabannya adalah Taqabbal ya Kariim. Artinya, terimalah ya Yang Maha Mulia,” katanya. ”Doa itu biasa diucapkan para sahabat bila bertemu,” tambah Wakil Ketua PDM Lamongan ini.
Menurut dia, doa inilah yang seharusnya diucapkan oleh sesama muslim pada saat bertemu pada saat Idul Fitri. Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan saling mendoakan agar amal ibadah selama Ramadhan diterima Allah swt.
Dia juga menjelaskan kebiasaan umat Islam Indonesia selain mengucapkan kalimat Taqabbalallahu minna wa minkum ditambahi dengan ucapan Minal aidin wal faizin. Ada juga yang dilanjutkan lagi dengan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir batin. ”Itu terkandung maksud mendoakan dan saling memaafkan,” kata alumnus Universitas Ummul Quro Mekkah.
Kiai Abdul Hamid Muhanan menjelaskan, halal bihalal bertujuan mempererat silaturrahim sesama muslim. Saling mengingatkan dan mengajak berbuat kebajikan setelah berpuasa selama bulan Ramadhan, seperti tadarus, berinfak, shalat jamaah, mendengarkan pengajian dan sebagainya.
Kebaikan-kebaikan Ramadhan, sambung dia, hendaklah kita jaga dengan baik. Jangan sampai amalan justru menurun, tidak sebaik ketika Ramadhan.
Kiai Abdul Hamid mengingatkan hendaknya kita sebagai manusia saling memaafkan dan berlapang dada, menjauhkan diri dari rasa dendam. Kesalahan sekecil apapun memaafkan secara tulus.
”Kita saling memaafkan karena Allah swt Maha Pemaaf. Sebagaimana firman Allah swt dalam surat an-Nur: 22 ‘Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada, apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampuni kamu, dan Allah Maha Pengamoun lagi Penyayang,” tuturnya.
Di akhir tausiah, Kiai Abdul Hamid mendoakan agar kita semua sehat selalu, sehingga kita dapat melanjutkan ibadah dan perbuatan baik selama bulan Ramadhan. Menjalani kehidupan dalam keadaan husnul khotimah, yang kelak dijamin Allah Swt masuk surga.
Setelah pengajian seluruh jamaah menikmati nasi rawon dan kue yang biasa disediakan setiap Pengajian Jumat Pagi.
Penulis Hilman Sueb Editor Sugeng Purwanto