Nabi Muhammad Figur Dunia Akhirat, liputan Nurkhan kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Pengajian Halalbihalal yang dilakukan Takmis Masjid Al-Ikhlash Campurejo Panceng Gresik mendatangkan Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin Fanani MPSdm, Kamis (13/5/22).
Takmir Masjid Al-Ikhlash Abdul Faliq MPd mengatakan acara ini adalah memberi fasilitas jamaah dan takmir masjid untuk bersilaturahim karena hari raya kemarin mungkin ada yang belum sempat ke rumah masing-masing.
“Kegiatan ini juga merupakan pembukaan pengajian rutin yang diadakan takmir. Salah satu program takmir adalah pengajian rutin bulanan. Acara ini merupakan pembukaan pengajian rutin bulanan tersebut,” sambungnya.
Figur Dunia Akhirat
Dalam mukaddimahnya, Sholihin, panggilan Muhamad Sholihin Fanani mengatakan Nabi Muhammad adalah seorang tokoh sekaligus figur, juga orang yang terpandang dunia akhirat.
Sebagi tokoh dan figur, sambungnya, setiap ucapannya bisa dijadikan pegangan, dan setiap perilakunya bisa dijadikan suri tauladan bagi kehudapan sehari hari.
“Karena sekarang ini banyak tokoh dan diangggap orang terpandang pembicaraan atau perilakunya tidak bisa di jadikan panutan dan pegangan,” terangya.
Sholihin menceritakan, Nabi Muhammad setelah shalat berjamaah sering tidak langsung pulang, tapi bincang-bincang sama para sahabatnya. Suatu ketika setelah shalat maghrib berjamaah, beliau duduk-duduk bersama para sahabat, kemudian memberi pesan kepada mereka.
Empat Pesan
Sholihin menyampaikan pesan ini merupakan pesan terakhir sebelum Nabi wafat. Ada empat hal pesan yang disampaikan kepada para sahabat tersebut.
Pertama, bertaqwa kepada Allah Azza wa Jalla. Sebagai orang yang bertakwa, kita harus selalu ingat kepada Allah SWT kapanpun waktunya dan dimanapun tempatnya. Ada beberapa cara agar orang mukmin selalu ingat kepada Allah SWT, kesatu adalah setiap kali beraktivitas wajib berdoa terlebih dahulu karena doa merupakan inti dari sebuah ibadah.
“Cara yang kedua adalah dzikrullah yaitu selalu berdzikir kepada-Nya dengan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah. Orang yang selalau ingat kepada Allah, maka hatinya akan merasa tenang.”
Pesan kedua, orang yang mau mendatangkan kebaikan setelah keburukan. Maksudnya orang mukmin harus mampu merubah yang buruk menjadi baik, yang kurang baik menjadi lebih baik.
“Bagaimana caranya?” tanya sholihin. “Salah satunya adalah saling mengingatkan antar sesama muslim,” jawabnya.
Dia menyampaikan orang yang mau berubah berarti dia mempunyai cita-cita dan harapan ke depan. Sedangkan orang yang tidak mau berubah berarti dia tidak mempunyai cita-cita dan harapan masa depan.
Pesan ketiga, mengedepankan rasa sosial dan akhlak yang baik ketika bergaul dengan sesama manusia. Dan bergaullah kepada sesama manusia dengan menggunakan akhlak yang baik.
Perasaan Sosial
Sholihin menyampaikan, dalam kehidupan sekarang ini, perasaan sosial dan akhlak yang baik sangat di perlukan, sebab dengan perkembangan teknologi sekarang ini dua hal tersebut mulai sirna.
“Manusia seakan-akan seseorang tidak peduli dengan orang lain, urusanmu ya urusanmu, urusanku ya urusanku,” jelasnya
Pesan keempat, harus bersegera menuju ampunan Allah Swt, dalam hal ini sholihin menyampaikan firman Allah dalam Surat Ali-Imran ayat 133-134. “Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.