Thomas Alfa Edison dari Jalan Berlian, liputan Viki Safitri, kontributor Gresik.
PWMU.CO – Pukul 07.00 WIB siswa SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) sudah berbaris rapi di lapangan untuk memperingati Hardiknas. Seluruh siswa mengenakan baju batik, bukan memakai seragam Hizbul Wathan seperti lazimnya di hari Jumat.
Kepala SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik Fony Libriastuti MSi yang bertindak sebagai pembina apel, berpesan, “Anak yang cerdas bukan hanya memiliki IQ (intelligence quotients) yang tinggi, tapi juga memiliki empati,” ujarnya Jumat (13/5/22).
Mengankat tema Menjadi Generasi Cerdas di Era Merdeka Belajar, dia mengatakan anak yang cerdas bukan hanya memiliki IQ yang tinggi tetapi juga memiliki empati
“Apa itu empati? Empati itu tahu apa yang dirasakan temannya,” kata Fony kepada peserta apel yang terdiri siswa kelas I, III, dan V.
Jadi, sambungnya, kalau ada anak yang suka mem-bully temannya, itu berarti bukan anak yang cerdas karena tidak memiliki empati,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu Fony memberikan tips untuk menjadi anak yang cerdas di era merdeka belajar.
“Siapa yang ingin menjadi anak yang cerdas dan sukses?” tanyanya kepada peserta apel. Serentak seluruh peserta mengacungkan tangan.
Untuk menjadi generasi yang cerdas dan sukses harus memiliki sikap yang tidak mudah putus asa, tutur Fony.
Baca sambungan di halaman 2: Belajar dari Kisah Thomas Alfa Edison