PWMU.CO– Empat waktu yang dilewati tiap manusia dalam hidupnya disampaikan oleh Ustadz Muhammad Arifin MAg dalam halal bihalal Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) Kenjeran Jalan Tambak Wedi Baru No 77 Surabaya, Sabtu (14/5/2022).
Hadir dalam acara ini kepala panti pada era pertama juga pendiri PAM Kenjeran Ustadz Drs Khatam Susanto MM, era selanjutnya Drs Sidik Wijono MM, lalu Supardi SPd MM beserta pengurus, karyawan, dan santri putra dan putri PAM Kenjeran.
Empat waktu dalam hidup, menurut Ustadz Arifin itu, pertama, waktu dalam rahim. Ketika kita dalam rahim ibu kita tidak bisa berbuat apa-apa.
“Tetapi Allah yang berbuat apa-apa. Karena saat itu kita dalam sebuah proses menjadi manusia terbaik akhsani takwim, manusia terbaik makhluk yang terbaik. Kita tidak bisa minta dan pesan. Kita mau diberikan hidung mancung, berkulit putih apapaun pasti akan kita terima.”
Kedua, waktu disuruh memilih menjadi anak sukses atau gagal. Makanya kita harus selalu ikhtiar, berusaha, hasilnya kita menyerahkan kepada Allah.
Dia menceritakan kisah hidupnya yang juga yatim piatu. Hidup diasuh saudara-saudara berganti-ganti. Namun bisa lulus sekolah. Lalu merantau ke Surabaya jadi marbot masjid di Pogot. Bisa kuliah sampai S2, bekerja, menikah, dan aktif berdakwah. “Ini adalah pilihan kita mengisi waktu hidup,” tuturnya.
Ketiga, waktu di alam barzah. Tempatnya sempit waktunya tidak terbatas, hanya menunggu hari kiamat. Ini waktu penantian yang panjang.
Keempat, waktu di akhirat. Ada dua yang dituju pintu surga dan neraka. “Kalau ingin pintu surga siapkan mulai sekarang. Kita harus senantiasa menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan Allah serta kita menjalankan sunnah Rasulullah Muhammad saw,” ujarnya.
“Insyaallah anak-anakku kalau kita itu senantiasa mencintai Allah di atas segala-segalanya maka tidak ada yang susah tidak ada yang sulit wa man yattaqilaha yajallahu mahrajaa warzuqhu min khaitsu laa yahtasib artinya barang siapa yang bertakwa kepada Allah, maka akan dibukakan pintu keluar dan rezek dari arah yang tak disangka,” tandasnya.
Dia menegaskan, hidup itu penuh masalah tetapi Allah juga memberikan jalan keluar, tidak ada yang susah. Syaratnya bertakwa.
Penulis Nashiiruddin. Editor Sugeng Purwanto