Ini Pesan Penting di Apel Hardiknas Spemdalas, liputan Ria Rizaniyah kontributor PWMU.CO
PWMU.CO –Apel Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) yang bertema Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar diikuti siswa kelas VII-IX di halaman sekolah, Jumat (13/5/22).
Dalam amanat apel, Camat Kecamatan Manyar Zainul Arifin S TP MM menyampaikan karena kita semua hidup dan beraktivitas di kecamatan Manyar, sehingga antara pemerintah dan lembaga pendidikan harus bersinergi.
“Siswa pada masa SMP ini, ustaz-ustadzah lebih tahu bagaimana karakter anak anak di masa SMP seperti apa. Saya juga mempunyai anak SMP di sini. Yang sedikit banyak ingin menunjukkan karakternya. Untuk anak perempuan mungkin tidak terlalu memberontak. Kalau yang cowok-cowok ini sifat memberontaknya mulai muncul di masa masa SMP,” kata orangtua Arifah Hashna Puspita ini.
Zainul meyampaikan selain harus seluruh siswa harus memiliki kesadaran karena jiwanya itu sedang ‘memberontak’. Guru itu mempunyai strategi macam-macam untuk mendidik dan membina anak anak. Ada yang metodenya itu manggil begitu ada anak yang nakal dipanggil, ada yang metodenya marah.
“Nah ini harus saling memahami. Jangan gara-gara dimarahi guru, maju orangtuanya. Kita harus benar benar mendidik anak-anak. Terkadang apa yang disampaikan pada orangtua juga tidak sesuai yang dilaksanakan oleh bapak ibu guru. Dimarahi ngomongnya disentil,” jelasnya.
Pendidikan Akhlak
Zainul menjelaskan kita harus bersyukur. Yang pertama karena kita bisa sekolah di Indonesia. Kita bisa sekolah di Gresik. Kalau di daerah lain mungkin ada yang harus menempuh perjalanan ke sekolah dalam waktu 2 jam.
“Jadi kita harus bersyukur. Kita memperingati Hardiknas ini yang satu tahun sekali. Jangan lupa masa-masa SMP ini lebih ke pendidikan yang berkarakter dan berakhlak. Kita harus selalu berusaha untuk menciptakan karakter karakter yang sesuai dengan jiwa jiwa kita bangsa Indonesi, jiwa pancasila dan jiwa yang sesuai dengan karakter kita sebagai bangsa Indonesia,” paparnya.
Terutama, lanjutnya, di nilai-nilai pancasila. Nilai nilai berkehidupan kebangsaan. Anak anak, jangan lupa kita adalah warga negara Indonesia, warga negara Indonesia itu sangat mengedepankan sopan dan santun, gotong royong, bermusyawarah, menghormati sesama.
Hafal Pancasila
Zainul mengingatkan tolong anak anak yang tidak hafal pancasila bisa dihukum, tapi dihukumnya sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah agar nilai-nilai pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
“Kita harus bersyukur, tidak semua anak di Gresik itu bisa sekolah di SMP Muhammadiyah 12 GKB, bagaimana cara kita bersyukur, ikuti aturan-aturan yang ada di sekolah, ikuti apa yang menjadi arahan bapak ini guru,” jelasnya.
Bersyukurlah karena masi banyak anak-anak yang menginginkan sekolah di sini tapi karena kondisi tidak mampu, dia tidak bisa sekolah di sini. Atau karena orangtuanya jauh, atau alasan lainnya.
“Kita harus bangga bisa bersekolah di Spemdalas, tempat yang sangat representatif, harus bangga. Bagaimana caranya bangga, bagaimana caranya bersyukur, jangan membuat malu sekolah dan orang tua,” jelasnya.
Selamat Hardiknas, pesannya, mari kita ciptakan, mari kita bersinergi untuk membentuk pendidikan anak anak kita yang berkarakter dan berakhlaqul karimah. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.