Awali Masuk Sekolah, Siswa SD Muri Bawa Aneka Kue dalam Toples, liputan Qomariyah kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Siswa kelas I-III SD Muhammadiyah I Kebomas (SD Muri) masuk sekolah kembali setelah libur lebaran. Mereka membawa aneka macam kue dalam wadah toples berbagai ukuran, Rabu (11/5/22)
Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum Riza Agustina SPdI menyampaikan, siswa masuk secara bergantian karena ada Ujian Sekolah siswa kelas VI. Hari Senin-Selasa (9-10/5/22) kelas IV dan V yang masuk, sedang Rabu giliran siswa kelas bawah yang masuk.
“Karena masih awal, maka kegiatan dikondisikan. Intinya biar anak bersemangat dan bersenang-senang dulu baru minggu depan proses belajar mengajar secara penuh, PTM seratus persen,” ujarnya.
Koordinator kegiatan awal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) kelas bawah, Fina Faiqotul Himmah SPd bersama wali kelas I, II,dan III sepakat membuat kegiatan silaturrahim dengan membawa kue dari rumah. Selanjutnya dibuat pemberitahuan kepada orangtua terkait kegiatan tersebut.
“Kue tidak harus beli. Kue yang ada di rumah saja, kan habis lebaran,” lanjutnya, tertawa.
Tepat pukul 07.30 siswa didampingi wali kelas, shalat Dhuha berjamaah di aula sekolah dengan iman Akhmal Fariz dari kelas III, kemudian dilanjut tahfidz Juz Amma Surat an-Naba
Anjuran Silaturrahim
Fina menjelaskan setelah libur hari raya Idul Fitri, hari ini kalian berkumpul bersama untuk bersilaturrahim. Apalagi di bulan Syawal seperti ini banyak dilakukan oleh semua muslim di Indonesia.
“Saling kunjung, mudik untuk bertemu keluarga.Tradisi ini juga termasuk anjuran dan perintah dalam agama Islam.”
Sebagaimana hadits Rasulullah yang artinya, “Sembahlah Allah, jangan berbuat syirik padaNya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturrohim (dengan orang dan kerabat),” HR. Bukhori 5983.
Diiringi alunan musik gembira dan lagu lebaran, anak-anak berkeliling mengitari teman dan guru mengucapkan doa selamat dan permohonan maaf dilanjut cuci tangan dan menikmati kue yang dibawa dari rumah.
Adab dan Manfaat Makan Bersama
Fina menyampaikan setelah cuci tangan, dengan dipandu semua wali kelas, siswa laki-laki dan perempuan duduk terpisah dengan membuat lingkaran oval besar. Sementara itu wali kelas menata kue-kue dengan deretan memanjang sehingga mudah dijangkau anak-anak.
“Wali kelas juga membagikan susu yang dibeli dari uang kas masing-masing kelas.”
Setelah semua siap, Fina mengajak anak untuk mengingat kembali adab makan dan minum. Spontan anak menyebutkan, cuci tangan, baca basmalah, berdoa, makan dengan tangan kanan, tidak berlebih-lebihan saat makan, mengunyah dengan baik juga tidak tergesa-gesa dan berdoa kembali setelah makan.
Fina menyampaikan, makan bersama punya banyak manfaat, diantaranya menjalin kebersamaan, dapat saling berkomunikasi, mengembangkan keterampilan sosial sehingga tidak canggung berteman, apalagi dengan teman dari kelas lain, juga dapat meningkatkan cita rasa makanan.
“Bisa dipahami yang Ustadzah sampaikan, anak-anak,” Fina memancing reaksi dan tingkat pemahaman anak-anak dengan pertanyaan.
“Bisa Ustadzaaah,” seperti koor anak-anak menjawab dengan antusias.
“Kalo makan bersama enak Ustadzah, kalo sendiri kurang selera,” kata Muhammad Aiman Al Baghis, siswa kelas I ini dengan bahagia.
Fina menyampaikan tata Krama makan bersama. Ambil makanan yang terdekat dari tempat duduk kalian, tidak perlu menjangkau makanan yang jauh. Kalian bisa saling bantu memindahkan antara toples satu dengan toples lainnya agar semua dapat menikmati kue-kue yang terhidang.
Dia pun memimpin anak-anak untuk membaca basmalah dan doa sebelum makan. Musik dan lagu lebaran kembali mengalun mengiringi anak-anak menikmati kue dan susu sampai akhir acara. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.