PWMU.CO– Urusan dengan Allah jauh lebih mudah daripada berurusan dengan manusia.
Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr Saad Ibrahim MA dalam halal bihalal Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Panceng bertempat di Senadang Prupuh, Sabtu (14/5/2022).
Acara ditangani oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Prupuh.
Saad Ibrahim membuka ceramahnya dengan ucapan
تقبل الله منا ومنكم
Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita dan kamu semua.
Dia juga memohon maaf kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah hingga kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Cabang Panceng atas nama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.
“Karena esensi halal bihalal adalah saling maaf memaafkan yang hal ini terkait dengan hubungan manusia dengan manusia lainnya,” katanya.
Sedangkan yang terkait dengan Allah, lanjut Pak Saad, ketika manusia mendapat ampunan dari Allah maka urusannya sudah selesai.
“Sebab urusan dengan Allah jauh lebih mudah daripada berurusan dengan manusia,” sambungnya.
“Kita bisa minta ampun kepada Allah swt di mana saja dan kapan saja, sedangkan Allah swt menjanjikan ampunan itu, bahkan pengajian seperti ini bisa menjadi wasilah kita untuk men dapatkan ampunan Allah swt,” ungkap Pak Saad.
Sementara dengan sesama manusia, itu tidak mudah. Sebab banyak orang yang ibadahnya bagus, sering menyakiti orang lain bahkan menzaliminya.
Pak Saad juga menyampaikan, orang yang menyakiti atau menzalimi orang lain, saat dihisab oleh Allah swt di akhirat kelak, maka pahala dia akan diambil oleh Allah dan diberikan kepada orang yang pernah disakiti atau dizalimi.
“Jika pahala orang itu habis, maka dosa orang yang dizalimi tadi akan diberikan kepada orang yang menyakiti atau mezalimi,” katamya.
adi pahala shalat, zakat, puasa, haji, dan pahala lainnya habis dan tidak cukup, maka dosa orang yang dizaimi akan diberikan kepadanya.
“Mereka menurut Nabi Muhammad termasuk golongan orang yang bangkrut,” jelasnya.
Halal bihalal (saling memaafkan) itu penting dan perlu dilakukan, manusia itu tidak hanya dengan mengerjakan shalat, zakat, puasa, bahkan pergi haji. Sementara kita masih punya rasa benci, dendam, atau tidak saling sapa sesama manusia.
Maka sebagai manusia yang baik, harus memberi maaf kepada orang lain, sebab memberi maaf termasuk ajaran yang lebih tinggi.
“Minta maaf itu penting, tapi lebih penting memberi maaf kepada sesama,” ungkapnya.
Kata Pak Saad, orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain hatinya akan merasa lapang, sebaliknya orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain bahkan dendam maka hatinya akan merasa sesak.
Penulis Nurkhan Editor Sugeng Purwanto