PWMU.CO– Tiga nasihat terhindar dari kesalahan disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA di acara halal bihalal PCM Panceng.
Acara halal bihalal diadakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Panceng bertempat di PRM Prupuh, Sabtu (14/5/2022).
Saad Ibrahim menyampaikan, manusia itu banyak salah dan dosa. Karena kurang hormat menghormati antar sesama. ”Untuk meminimalisasi agar mereka tidak selalu mengulang kesalahan antar sesama, ada tiga nasihat yang harus diajarkan,” kata Pak Saad.
Tiga nasihat itu, sambung Pak Saad, pertama, harus saling menghormati. Manusia itu dimuliakan oleh Allah swt sebagaimana di surat al-Isra ayat 70
ولقد كرمنا بني ادم
Sesungguhnya Kami (Allah swt) memuliakan anak cucu Adam.
“Maka kita juga harus memuliakan dan menghormati antar sesama,” tuturnya. ”Walaupun non muslim harus tetap dihormati dan disayangi, karena kita sebagai orang muslim adalah menghormati orangnya bukan menerima agamanya.”
Menurut Pak Saad, di Muhammadiyah lebih menonjolkan paradigma egalitarian, persamaan. Karena itu sikap saling mengghormati jauh ketinggalan dengan saudara kita yang berada di Nahdlatul Ulama.
“Sebaiknya Muhammadiyah harus belajar kepada saudara kita yang berada di Nahdlatul Ulama. Dalam konteks untuk belajar hormat menghormati kepada sesama,” katanya.
Dia mencontohkan penceramah yang sudah bicara di atas mimbar belum disediakan air minum. ”Kan ini sudah jelas di sini belum ada minumnya,” seloroh Pak Saad yang mengundang tawa gemeruh hadirin.
Seketika itu juga Ustadz Rusiyan, Ketua Majelis Tabligh PCM Panceng, membawakan air mineral lantas meletakkan di mimbar.
Pak Camat pun membantu dengan membawa satu meja yang berisi makanan berbagai makanan ringan dan air mineral ke atas panggung.
Melihat Pak Camat membawa meja yang di atasnya tersedia berbagai macam makanan ringan, undangan lebih tertawa lagi.
Setelah undangan berhenti tertawa, Pak Saad menyampaikan, “Tadi Pak Camat bilang, bahwa beliau berasal dari Jember dan orang NU, ya seperti inilah cara orang NU menghormati tamu itu.”
“Tapi Pak Camat, kalau saya minum air mineral yang sudah disiapkan ini masih pantes, tapi dalam keadaan pidato seperti ini sambil mengelupas kulit talas ini ya terus bagaimana?” katanya memantik tawa hadirin lagi.
Nasihat Kedua
Nasihat kedua, saling menyayangi. Kalau umat Islam itu saling menyayangi berarti makna bismillahirrahmaanirrahiim membekas dalam hati dan pikiran mereka.
Lalu dia berkomentar, ini kelihatan panitianya kurang kasih sayang. “Sebab ibu-ibu itu semuanya kipas-kipas karena kepanasan, ternyata di tempat ini tidak ada kipas satu pun,” ujarnya.
“Berarti kan kurang sayang, sebab membiarkan undangannya kepanasan,” ungkapnya membikin gerrrrr hadirin lagi.
Allah memberikan rahmatnya itu, kata Pak Saad, kepada seluruh makhluk di muka bumi, termasuk orang kafir.
Tapi hanya satu persen, sedangkan yang 99 persen diberikan besok di akhirat dan hanya diberikan kepada orang -orang yang beriman.
Ketiga, saling menolong. Karena tolong menolong posisinya sejajar, maka tidak semata-mata tangan di bawah, dan tidak semata-mata tangan di atas.
“Masing-masing kadang ada yang di atas dan kadang ada yang di bawah, yaitu saling memberi atau menolong,” jelasnya.
Sesuatu yang kita berikan kepada orang yang butuh dengan ikhlas untuk menolong sangat berkesan yang tidak mudah hilang. Sesuatu yang diberikan itu akan dikembalikan oleh Allah kepada hambanya tadi baik di dunia atau di akhirat kelak.
Penulis Nurkhan Editor Sugeng Purwanto