Muhammadiyah Menjadi Motor Penggerak Pendidikan Lamongan, liputan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Kami bukan manusia super, yang kami lakukan semoga sesuai kebutuhan Kabupaten Lamongan.
Demikian pernyataan Ir Munif Syarif, dalam kegiatan Halalbihalal Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan. Acara digelar di Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan, Senin (16/5/2022).
Dalam kesempatan tersebut Munif menyampaikan visi dan misi Bupati Lamongan, melalui Perintis, yaitu Pendidikan Berkualitas dan Gratis. “Pemerintah akan menyiapkan sumber daya manusia dan pemenuhan sarana dan prasarana,” lanjut pria yang pernah menjabat Kepala Bagian Perekonomian, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Kabupaten Lamongan, ini.
Implementasi Kurikulum Merdeka
Menurut Munif, pendidikan di Indonesia terjadi keterlambatan. Kurikulum Merdeka merupakan upaya untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
“Rapor mutu pendidikan, silahkan dibuka kembali dan diperbaiki sesuai kondisi yang ada, disikapi dengan baik dan dilakukan penyesuaian agar terjadi pencapaian,” tandas pria yang perna menjabat sebagai Direktur Bank Daerah Lamongan, ini.
Menurut Munif, sumber daya alam yang melimpah di Indonesia, termasuk di Lamongan diperuntukan kesejahteraan masyarakat.
Munif juga menginformasikan, Dinas Pendidikan Lamongan sedang menyiapkan SK tim pengembang kurikulum tingkat kabupaten. “Tugas tim ini nanti mencakup perencanaan, penyusunan, implementasi, dan evaluasi kurikulum,” paparnya.
Trend Leader Muhammadiyah
Dalam kesempatan itu, Munif juga menyinggung peran pendidikan Muhammadiyah.
“Bapak dan ibu sebagai pendidik, berharap menjadi leader pendidikan. Saya melihat di lingkup Muhammadiyah, muncul para leader,” tandasnya.
Dalam pandangan Munif, perubahan apapun, tergantung pada lembaga pendidikan tersebut, termasuk respon terhadap perubahan pendidikan nasional.
“Saya memandang, Muhammadiyah selalu menjadi motor penggerak pendidikan Lamongan,” tegas Munif diikuti tepuk tangan 190 kepala sekolah yang hadir. Lebih lanjut Munif juga menyampaikan selamat kepada sekolah Muhammadiyah yang masuk dalam sekolah penggerak.
Seperti diketahui, dalam tahap I, ada lima sekolah Muhammadiyah yang menjadi sekolah penggerah, yaitu: SD Muhammadiyah 1 Babat; SMP Muhammadiyah 12 Sendangagung, Paciran; SMP Muhammadiyah 15 Brondong; SMA Muhammadiyah 6 Karangasem, Paciran; dan SMA Muhammadiyah 4 Lamongan.
“Kami ikut bangga atas dilaunchingnya Komunitas Robotika Muhammadiyah Lamongan. Ini bagian dari mengikuti trend dan kebutuhan masyarakat. Semoga bermanfaat untuk proses pembelajaran,” ujarnya.
Editor Mohammad Nurfatoni