Si Pemotong Kayu Ini Jalani Operasi, Butuh Uluran Tangan, liputan Anshori kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Usman namanya. Ya! Hanya Usman. Sependek itu namanya. Maklum termasuk generasi 80-an. Orangtuanya generasi bahula, alias lahir di zaman kemerdekaan.
Tentu mereka tidak akrab dengan dunia selebritis di TV atau di jagat sosial media (Sosmed) sehingga kurang mengenal berbagai referensi nama artis yang panjang dan unik itu. Akhirnya, menamai anaknya cukup singkat dan padat, Usman saja.
Sepekan menjelang Idul Fitri 1443 H, teman semasa Sekolah Dasar (SD) ini mengalami musibah. Dia jatuh dari pohon imbo yang saat itu akan dipotongnya. Memang pekerjaan kesehariannya, sebagai pemotong kayu. Saat itu lokasi kerjanya, di Desa Ngimbo Ujungpangka Gresik.
Saat saya menyenguk di rumahnya—Desa Sumurber Panceng Gresik, Jumat (13/5/22), dia menuturkan, ketinggian pohon yang dipotong tidak seberapa, kurang dari 4 meter. Kira-kira setinggi rumah pedesaan pada umumnya.
Hanya saja saat itu, posisi jatuhnya kurang tepat sehingga berakibat fatal, tulang ekornya bergeser. Saat itu juga teman sekerja, segera berinisiatif membawa ke rumah sakit terdekat. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sekapuk guna mendapatkan penanganan medis pertama. Diagnosa awal tim medis menyimpulkan, cedera yang dialami cukup parah dan harus dilakukan tindakan operasi.
Dirujuk ke Karangmenjangan
Hasil analisis tim medis PKU serta peralatan yang ada, tidak menjangkau sehingga dia merujuknya ke Rumah Sakit dr Sutomo, di Karangmenjangan Surabaya. Tidak lama, hanya semalam, dia sudah mendapat kamar dan persiapan menjalani operasi pagi harinya.
Butuh beberapa jam tim medis dr Sutomo melakukan operasi terhadap cedera yang dialami teman ini hingga pada waktunya, pasien tersadarkan diri dari obat bius dan dipindahkan ke ruang pemulihan.
“Saat proses pemindahan dari ruang operasi ke ruang pemulihan. Badan rasanya nyeri banget. Apalagi saat tubuh diangkat ke kursi roda. Rasa nyeri itu tepat berada pada posisi tulang ekor yang dioperasi,” kata Usman.
Tulang Ekor
Usman mengatakan ada pergeseran, tepatnya pada bantalan antara tulang punggung dan tulang ekor. “Sakit sekali! Kalau bukan laki-laki, pasti sudah menangis,” katanya sambil meringis kesakitan saat didudukkan di kursi roda.
Awalnya, sekujur tubuh tidak bisa digerakkan. Saraf motorik sepertinya los lepas, tidak bisa dikoordinasikan. Pada perkembangannya setelah dua pekan. Kondisi tubuh selepas operasi dan melewati masa pemulihan di rumah.
Tinggal kedua kaki yang masih sulit untuk digerakkan (dikoordinasikan). Jadi sementara hanya bisa duduk di tempat tidur.
“Alhamdulillah, sebelumnya duduk saja sulit (terjatuh). Sekarang sudah bisa, tanpa menahan sakit. Hanya tinggal kedua kaki yang belum bisa dikoordinasikan (lumpuh),” Ssambungnya.
Kartu Indonesia Sehat
Saat ditanya mengenai pembiayaan operasi. Keluarga Usman sangat bersyukur punya Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga sangat terbantu dengan adanya program pemerintah itu.
Ketika mendengar salah satu teman semasa sekolah terkena musibah. Banyak diantara teman yang tahu mengkoordinasi untuk menjenguk dan memberikan sedikit bantuan guna meringankan beban Usman.
Teman sekerja pun sudah banyak yang menjenguk. Harapannya ada pihak lain yang membantu dan memberikan perhatian pada diri maupun keluarganya.
“Semoga saya segera sembuh dan bisa beraktivitas dan bekerja sebagaimana sebelumnya. Aamiin,” doa Usman.
Untuk konfiroasi bisa hubungi +62 812-3494-0296 (*)
Co-Editor Ichwan Arif Editor Mohammad Nurfatoni.