Tumbuhkan Semangat Merdeka Belajar di Nasyiah Kabupaten Malang; Liputan Kontributor PWMU.CO Mohammad Anis.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Malang menyelenggarakan Talkshow Pendidikan bertema ‘Menjalin Ukhuwah dan Semangat Merdeka Belajar Perempuan Muda Berkemajuan’ di Hotel Mirabell, Sabtu (21/5/2022).
Talk Show itu menghadirkan narasumber Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Dr Sri Untari Bisowarno MAp dan Pelatih Ahli Guru Penggerak Dari Universitas Muhammadiyah Gresik Dr Nur Fauziah SPd MPd. Ketua pelaksana Irninda Renendra Wardani mengungkap alasan mengundang dua narasumber itu. “Kenapa dengan Bu Dewan?” tanya dia retorik.
“Kami Ingin mendengar regulasi dari pemerintah bagaimana itu Merdeka Belajar. Mau dijadikan apa pendidikan Indonesia di masa depan?” ungkapnya.
“Dari Ibu Nur Fauziyah, kami ingin tahu dari sisi teknis bagaimana Merdeka Belajar, Guru Penggerak, dan Sekolah Penggerak,” tambahnya.
Perwakilan pendidik dari seluruh PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK Muhammadiyah se-Kabupaten Malang hadir di sana. Irninda yang kini menjabat Ketua Departemen Pendidikan PDNA Kabupaten Malang ini menyatakan harapan terselenggaranya Talkshow.
Yaitu ada peningkatan wawasan seluruh guru di Amal Usaha Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tentang kurikulum Merdeka Belajar. “Semoga teman yang hadir pada acara ini siap untuk menerapkan kurikulum Merdeka Belajar dan siap menjadi Guru Penggerak di Kabupaten Malang,” imbuhnya.
Merdeka Belajar
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang Dr Mursidi MM dalam sambutannya merefleksikan kegiatan pendidikan sebagai bagian dari kegiatan harian dan profesi.”Tiap hari kita bertemu dengan anak mulai dari TK sampai SMA,” katanya.
“Kita semua ini adalah guru. Untuk itu, mari tingkatkan bersama profesi yang mulia ini untuk pengembangan kualitas anak didik kita semua,” ajaknya.
Di tengah sambutannya, ia memberi kuis untuk peserta. Peserta Talkshow ditantang menyebutkan manfaat Merdeka Belajar. Mereka adalah Salma dari SMA ‘Aisyiyah Boarding School Malang, Lutfia dari MI Muhammadiyah Nurul Islam, dan Menik dari TK Aba 14 Lawang.
Menurut ketiganya, manfaat Merdeka Belajar adalah pembentukan karakter jujur, penyederhanaan administrasi pembelajaran, dan guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar. Di mana guru hanya fasilitator, sedangkan sumber utama belajar adalah siswa.
Kepada ketiganya, Mursidi memberi hadiah seragam Nasyiatul Aisyiyah. “Nanti hadiahnya akan disiapkan oleh Bu Suliyati dari PDA Kabupaten Malang,” katanya disambut tawa para peserta.
Setelah itu, Mursidi mengungkapkan perasaannya saat itu. “Saya senang sekali Ibu-Ibu bisa mengikuti acara ini,” katanya.
“Mudah-mudahan memberikan manfaat yang tinggi untuk kita semua yang tidak pernah lelah untuk mencerdaskan anak-anak,” sambungnya.
Terakhir, ia berpesan kepada seluruh peserta agar terus semangat belajar. “Tugas kita adalah tidak boleh berhenti belajar. Meski Mas Menteri memberikan kemardekaan dalam belajar. Kita harus tetap berinovasi dalam pembelajaran,” pesannya.
Dia menegaskan, “Guru harus mencari ilmu yang autentik. Jangan sembarangan. Sumber ilmu menyebar di banyak aplikasi. Maka harus tetap mencari sumber yang otentik dan harus selalu siap berinovasi!” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN