Drama Tergores Parang, Bawa TS Lamongan Lolos Porprov. Liputan Alfain Jalaluddin Ramadlan Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Pasangan ganda putri pesilat Tapak Suci (TS) Pimpinan Daerah (Pimda) 026 Lamongan lolos Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan berlangsung di Lumajang, setelah meraih juara tiga di pool nya.
Gelar juara ini diraih setelah berlaga di Pra Porprov Jatim VII Tahun 2022 di Kabupaten Bojonegoro, Selasa sampai Ahad (17-22/5/2022).
Pasangan ganda putri tersebut yaitu Nandah Hanifah dan Triamanda Fauzia Rahmawati atau yang akrab disapa Nandah dan Manda. Mereka berdua merupakan santri Pondok Pesantren Al-Mizan Muhammadiyah Lamongan.
Pelatih Tapak Suci Zaki Rohmatullah menjelaskan, sistem pertandingan penyisihan dibagi tiga pool, tiap pool diambil tiga terbaik. Sehingga ada sembilan tim terbaik yang akan menuju Porprov Lumajang.
Harus Pandai Membagi Waktu
Zaki Rohmatullah merasa bangga dengan hasil maksimal yang telah dilakukan atlet. Melihat perjuangan mereka saat latihan serta harus membagi waktu belajar di pondok pesantren, tentu hal itu menyita pikiran dan tenaga. Namun mereka masih bisa meraih juara.
Mas Zaki, panggilan akrabnya mengatakan, ke depan dirinya tentu berharap agar anak didik dapat meraih juara di Porprov Jatim VII.
“Pastikan doa kami juara satu. Semangat latihan makin membara, mental dan fisik makin kuat. Dukungan moral, moril dari segala pihak juga semakin kuat,” ucapnya.
Zaki menceritakan, perjuangan atlit tersebut sebelum berlaga di Pra Porprov cukup panjang. Dimulai seleksi atlet Tapak Suci Lamongan menuju Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) IPSI Lamongan.
“Kemudian mewakili TS Lamongan di Kejurkab IPSI Lamongan dan berhasil meraih juara satu. Kemudian TC IPSI yang ketat dengan jadwal latihan, hingga terpilih menjadi tim IPSI Lamongan menuju pra Porprov di Bojonegoro dan meraih juara tiga,” katanya.
Dia mengaku, tidak mudah baginya menyatukan dua atlet ganda putri Manda-Nanda ini. Mental bertanding pun sempat down saat masa pelatihan.
“Banyaknya tugas sekolah, tugas pondok, jadwal pelatihan yang sering berbenturan hingga mereka benar-benar diperas tenaga dan pikiran kala itu,” ungkapnya.
Kakek Meninggal dan Drama Tergores Parang
Ujian mental yang benar-benar terasa kala itu menjelang pertandingan. Satu hari sebelum bertanding, pihaknya mendapatkan kabar bahwa kakeknya Manda meninggal dunia. Jelas terasa mental turun saat itu.
“Kemudian, tiga jam sebelum pertandingan, tangan Nanda tergores golok (parang) cukup dalam, saat pemanasan cek matras,” kenangnya.
Namun Zaki mengaku bersyukur, karena mereka berdua mampu bangkit untuk menampilkan jurus yang terbaik dalam pertandingan. Tentu hal ini membuatnya bangga.
Triamanda Fauzia Rahmawati juga mengaku sangat bersyukur atas pencapaiannya ini.
“Alhamdulillah sangat bersyukur dan tidak menyangka akan berada di titik ini,” katanya.
Manda, panggilan akrabnya mengungkapkan, latihan yang cukup berat tidak hanya dilakukan seminggu atau dua minggu, melainkan berbulan-bulan.
“Capek, harus membagi tenaga dan pikiran, apalagi saya yang berada di pondok. Jadi harus bisa mengimbangi antara latihan, sekolah, dan hafalan di pondok. Tapi alhamdulillah hasilnya setimpal,” ungkapnya.
Manda berdoa semoga bisa berhasil membawa nama baik Kabupaten Lamongan, perguruan Muhammadiyah, Pondok, dan juga orang tua dengan menjadi juara di Porprov Jatim. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni