Keutamaan-Keutamaan Silaturahmi; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Ketika Ketua Corps Mubalighat Aisyiyah (CMA) Majelis Tabligh PDA Gresik Nur Fadhilah menyampaikan keutamaan silaturahmi di hadapan ibu-ibu Pimpinan Cabang Aisyiyah GKB, menurutnya ini seperti dirinya sedang menggarami lautan. Meski demikian, dia tetap semangat dengan bekal Ali Imran ayat 104.
وَلۡتَكُنۡ مِّنۡكُمۡ اُمَّةٌ يَّدۡعُوۡنَ اِلَى الۡخَيۡرِ وَيَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِؕ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡمُفۡلِحُوۡنَ
Artinya, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Kemudian diperkuat dengan pesan di awal Ali Imran ayat 110 yang artinya, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
Sambung Lagi
Bu Nur—sapaan akrabnya—pun meluruskan pemahaman tentang silaturahmi. Biasanya, kata Nur, silaturahmi ditujukan kepada orang yang memang di antara mereka sudah baik komunikasinya.
“Sing gelem nyambangi ya tak balas nyambangi (jika orang itu mau berkunjung ke saya, saya akan mengunjunginya),” contohnya. Pun sebaliknya. Jika sejak awal tidak terjalin silaturahmi dengan baik, maka tidak dikunjungi.
Padahal, tidak seperti itu. Dia mengimbau untuk menyambung kembali silaturahmi kepada pihak-pihak yang mulanya komunikasi itu sempat terputus.
Terutama kepada orang yang punya hubungan kerabat atau darah, maka harus disambung kembali komunikasinya. “Kalau dengan orang lain, kita jarang berbuat kesalahan. Kalau dengan keluarga kita, kita sering bersinggungan. Itulah yang harus kita hubungkan!” tuturnya.
Nur mencontohkan, kini banyak menantu yang tidak rukun dengan mertua. “Tapi kalau si mertua—yang sudah banyak makan asam garam, sementara menantunya masih belajar—ini bisa jadi orangtua, harus bisa mengerti atau ngemong,” imbaunya.
Sempurnakan Iman
Kemudian, Bu Nur memaparkan keutamaan silaturahmi yang pertama. Yaitu menyempurnakan iman. Dia mengimbau peserta menyambung tali silaturahmi agar menyempurnakan iman sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka sambunglah tali silaturahmi.” (HR Bukhari)
Dia menegaskan, “Kalau kita ingin imannya sempurna maka kalau kita sedang bermasalah, baik itu kerabat maupun sahabat, sambunglah tali silaturahmi.”
Terutama bagi peserta yang sering bertemu di organisasi, di mana ada orang-orang dengan beragam karakter, Nur menyadari tentu adakalanya mereka tanpa sadar tidak sengaja menyakiti.
Baca sambungan di halaman 2: Dipanjangkan Umur dan Diluaskan Rezeki