Dakwah Bilhal yang Diperintahkan Nabi, oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Ahmad
حَدَّثَنَا نَافِعٌ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَكُونُوا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلّ. رواه أحمد
Telah menceritakan kepada kami Nafi’ bahwa Ibnu Umar berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sebarkanlah salam, berilah makan, dan jadilah kalian saling bersaudara sebagaimana Allah Taala memerintahkan kepada kalian.” (HR Ahmad)
Dakwah Bilhal
Aktivitas dakwah merupakan sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan oleh kaum Muslimin. Karena hanya dengan dakwah, kebenaran agama ini dapat sampai pada setiap manusia.
Tentu bukan semata dakwah bilisan atau dengan lisan, sebagaimana para kiai atau ustadz yang menyampaikan dakwahnya lewat mimbar, atau di panggung dakwah tabligh akbar, serta kajian-kajian keilmuan di pondok-pondok pesantren dan di kampus-kampus juga di masjid dan mushala.
Rasulullah banyak mengajarkan kepada kita untuk juga berdakwah bilhal atau dengan praktiok nyata. Di antaranya sebagaimana hadits di atas. Hal ini beliau sampaikan baik saat masih di Makkah ataupun setelah berhijrah ke Madinah. Sehingga dakwah itu dapat menyentuh hati masyarakat saat itu, khususnya bagi kaum lemah banyak yang merasa terayomi dan terbela dengan islam.
Sebagaimana Rasulullah mengajarkan dalam hadits di atas dakwah bilhal itu di antaranya: menyebarkan salam, berilah makan, dan saling bersaudara.
Afsyu As-Salam
Afsyu dari kata fasyaa yafsyuu fasywan wa fusyuwwan bermakna dhahara wantasyara wasaraa artinya menyebarkan, meratakan. Dalam bentuk fi’il amr berarti perintah “sebarkanlah!”.
Sedangkan as–Salaam dari kata salima yaslamu salaaman wa salaamatan, bermakna lam yushab bi adzaa yakni yang tidak tertimpa bahaya yang menyakitkan atau yang merugikan.
Terkait dengan dakwah ini, menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian dan keselamatan antara sesama. Sebagaimana disinggung dalam hadits yang lain bahwa seorang Muslim itu adalah ketika orang lain selamat dari bahaya lisan dan tangannya. Islam itu damai, iman itu aman. Sehingga seorang Muslim selalu membawa kedamaian dan seorang Mukmin itu selalu membawa keamanan bagi lainnya.
Islam mengajarkan kita untuk memperbaiki hubungan kepada pribadi-pribadi dalam rumah tangga atau keluarga besar. Ada kedua orangtua jika masih hidup, anak-anak dan saudara-saudara lainnya. Juga dengan tetangga baik tetangga dekat atau jauh dan seterusnya. Sehingga dengan demikian terbentuklah masyarakat madani yang diidam-idamkan.
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٖ فَحَيُّواْ بِأَحۡسَنَ مِنۡهَآ أَوۡ رُدُّوهَآۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ حَسِيبًا
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu. (an-Nisa’ 86)
Baca sambungan di halaman 2: Ath’imu Ath-Tha’am