Silih Berganti Jamaah Shalatkan Almarhum Buya Syafii, liputan langsung kontributor PWMU.CO Nely Izzatul langsung dari Yogyakarta.
PWMU.CO – Almarhum Buya Syafii Maarif atau Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif dishalatkan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta.
Buya menghembuskan nafas terakhir di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada pukul 10.15 WIB usia 86 tahun, Jumat (27/5/2022)
Dalam pantauan PWMU.CO, para tokoh Muhammadiyah hadir di Masjid Kauman sebelum mengantarkan Buya Syafii ke tempat peristirahatan.
Tampak Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir, Ketua Umum PP Aisyah Dr Siti Noordjanah Djohantini, Sekretaris PP Muhammadiyah Dr Agung Danarto, Ketua PP Muhammadiyah Dr Agus Taufikurrahman, Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah Diyah Puspitarini MPd, dan lainnya.
Prof Haedar Nashir dan Dr Noordjanah tampak mengapit istri almarhum Buya Syafii Maarif, Nurkhalifah.
Tak terhitung jamaah yang menyalatkan almarhum Buya Syafii. Silih berganti jamaah ingin turut menyolatkan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 1998-2000 dan 2000-2005 ini.
Selamat jalan muadzin bangsa, Buya Syafii Maarif.
Bidoata Singkat
Ahmad Syafii Maarif lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung Sumatra Barat, 31 Mei 1935. Ayahnya Ma’rifah Rauf Datuk Rajo Malayu adalah kepala nagari. Ibunya Fathiyah. Desa Calau di masa itu merupakan desa Muhammadiyah yang punya Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah. Di madrasah ini Syafii Maarif mengaji.
Setamat Sekolah Rakyat dia masuk Madrasah Muallimin Muhammadiyah di Balai Lantah, Tanah Datar tahun 1950.
Baru tiga tahun di Muallimin, umur 18 tahun dia merantau ke Yogyakarta bersama saudaranya. Menjadi guru Bahasa Inggris dan les montir. Kemudian melanjutkan sekolah di Muallimin Yogya.
Setelah itu berkelana ke Lombok Timur menjadi guru. Lalu balik lagi ke Jawa kuliah di Solo, lulus sebagai sarjana muda. Setelah itu meneruskan sarjana ke IKIP Yogyakarta.dan menjadi dosen di situ. Selama di kota gudeg ini sempat menjadi guru dan redaktur Suara Muhammadiyah serta aktif di HMI.
Pernah mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio, AS. Kemudian meraih doktor dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat Universitas Chicago. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni