Idola Siti Khadijah
Ustadz Nur akhirnya berpesan, “Ibu-ibu kalau cari idola, carilah idola Ibu Siti Khadijah, jangan dengan bintang film!”
Siti Khadijah, beliau istri Rasulullah yang usianya tidak muda lagi, janda beranak dua. Tetapi ketika beliau sudah wafat dan Rasul punya istri Aisyah yang cantik dan muda, Rasulullah sering termenung di depan rumahnya dengan menyebut, “Khadijah, khadijah, Khadijah.”
Ini membuat Aisyah cemburu sehingga bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa masih menyebut juga wanita itu, bukankah Allah sudah mengganti dengan seorang wanita yang lebih muda dan cantik?” Yang dia maksud ialah dirinya.
Maka Rasulullah mengatakan, “Tidak seorang pun wanita bisa menggantikan Khadijah.”
Nur lantas menerangkan tiga sebabnya. Pertama, Khadijah orang pertama yang percaya pada Rasulullah, di saat orang lain tidak percaya. Kedua, Khadijah sebagai pakaian tidak hanya menyelimuti tubuh Rasulullah, tapi menyelimuti hatinya. ketiga, Khadijah berikan semuanya untuk perjuangan Rasulullah.
Pesan untuk Kedua Mempelai
Terakhir, dalam khutbah nikah itu, Ustadz Nur berpesan untuk kedua mempelai. “Ada dua kesalahan yang segera Allah balas di dunia, tidak menunggu di akhirat,” ungkapnya.
Pertama, berbuat sewenang-wenang. “Jangan coba Anda berbuat sewenang-wenang kepada istri, Allah akan turunkan balasan langsung di dunia!” jelas dia.
Kedua, durhaka kepada kedua orangtua. Dia mengingatkan, sekarang mereka punya dua orangtua. Yaitu oangtua kandung dan mertua. “Maka hormatilah keduanya, berbuatlah adil, kalau anda durhaka kepada salah satu, maka Allah akan turunkan balasan di dunia, tidak menunggu di akhirat!” pesannya. (*)
Co-editor magang Sayyidah Nuriyah