• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, September 22, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

Jumat 27 Mei 2022 | 21:31
3 min read
10.7k
SHARES
33.5k
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Buya Ahmad Syafii Maarif (antaranews.com)

Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada; Oleh Biyanto Guru Besar UIN Sunan Ampel dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur

PWMU.CO – Ahmad Syafii Maarif telah kembali ke haribaan Ilahi pada Jumat pagi (27/5/2022). Tentu ini sebuah kehilangan yang besar. Bukan hanya bagi Muhammadiyah, melainkan juga negeri tercinta. 

Muhammadiyah pantas kehilangan karena Buya Syafii pernah menjadi nakhoda organisasi ini. Sementara itu, negeri ini juga tak kalah kehilangan. Itu karena Buya Syafii layaknya “kompas moral” bangsa. Buya Syafii selalu menjadi rujukan bagi siapapun elite negeri yang ingin memperjuangkan politik nilai.  

Komitmen Buya Syafii untuk menegakkan nilai-nilai kebhinekaan juga luar biasa. Tatkala terjadi insiden kekerasan terhadap tokoh agama di gereja Katolik Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta, pada Ahad (11/2/2018), Buya Syafii segera mendatangi lokasi kejadian. Dengan masygul guru bangsa yang akrab disapa Buya Syafii ini menunjukkan kekecewaan mendalam. Buya Syafii nyaris tidak mampu memahami insiden kekerasan tersebut. Apalagi insiden itu terjadi di rumah ibadah ketika jamaat melakukan prosesi misa. 

Buya Syafii meminta aparat mengusut tuntas insiden tersebut. Kekecewaan Buya Syafii dapat dimaklumi karena pada saat itu insiden serupa juga dialami sebagian ulama dan kiai. Bukan hanya dalam bentuk kekerasan fisik, para ulama juga menjadi korban penolakan sebagian umat ketika menghadiri undangan ceramah agama. Dengan terpaksa, para ulama pun membatalkan pengajian. 

Apa yang dilakukan Buya Syafii menunjukkan keprihatinannya terhadap berbagai insiden radikalisme bernuansa agama. Bahkan, tidak jarang dalam insiden radikalisme itu terjadi kasus bom bunuh diri. Fenomena itu juga mengundang kritik Buya Syafii. Dalam banyak kesempatan, Buya Syafii mengatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tergolong pengecut karena berani menghadapi kematian, namun takut dengan kehidupan.

Penjaga Nilai Multikulturalisme

Dalam konteks kehidupan berbangsa yang sangat majemuk, Buya Syafii tampak tidak pernah mengenal lelah untuk mengingatkan pentingnya kesadaran terhadap nilai-nilai multikulturalisme—paham yang mengajarkan pentingnya pengakuan terhadap pluralitas budaya. Multikulturalisme juga meniscayakan kelompok mayoritas mengakomodasi kelompok minoritas sehingga kekhasan identitas mereka tetap terjaga (Will Kymlicka dalam Multicultural Citizenship, 1995).

Buya Syafii seolah mengajak kita merenungkan pandangan filosof Perancis Emmanuel Levinas (1971). Dalam teori tentang penampakan wajah (the face of the other), Levinas mengatakan bahwa penampakan wajah bukan bagian dari aku, bukan pula diukur dari tolok ukurku. Yang lain itu berbeda dari aku. Namun demikian, hubungan aku dengan yang lain tidak akan melahirkan kekerasan. Bahkan kehadiran yang lain akan membuahkan kedamaian dan menumbuhkan kultur positif dalam kehidupan.

Melalui teori penampakan wajah selalu tergambar wajah yang lain. Penampakan wajah yang lain meniscayakan orang saling bertegur sapa. Penampakan wajah tidak pernah membiarkan orang lepas dari tanggung jawab. Setiap orang akan dihadapkan pada penampakan wajah yang mengusik sehingga harus bersikap. Wajah yang tampak akan mencair dalam afeksi sehingga mengkristal dalam kesadaran seseorang. Teori Lavinas mengajarkan bahwa perjumpaan dengan wajah yang lain merupakan bentuk hubungan yang ditandai empati dan nir-kepentingan. 

Hubungan itu menjadikan seseorang bertanggung jawab terhadap yang lain tanpa menuntut balasan. Itu berarti tidak ada tuntutan timbal balik dan tiada pula dominasi. Jika pandangan Lavinas diterjemahkan dalam membangun kehidupan berbangsa, maka akan terasa indah. Setiap individu dan kelompok tidak akan mudah menghakimi, apalagi menyakiti, karena selalu tergambar dalam dirinya wajah orang lain. Manyakiti orang lain sama dengan menyakiti diri sendiri. 

Jika kesadaran multikulturalisme dibumikan, kita akan melihat pluralitas secara positif. Multikulturalisme penting untuk menumbuhkan komitmen yang tulus sehingga masing-masing terlibat dalam kegiatan lintas budaya, etnis, dan agama. Spirit itulah yang terus digelorakan Buya Syafii bersama lembaga yang didirikannya, Maarif Institute for Culture and Humanity. Semoga negeri ini melahirkan banyak guru sekaligus kompas moral bangsa sekelas Buya Syafii. 

Sugeng tindak, Buya Syafii! (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Ahmad Syafii MaarifBiyantoBuya SyafiiBuya Syafii MaarifBuya Syafii Wafat
SendShare4284Tweet2677Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Halal Bihalal PDM Lumajang Jadi Ajang Marketing

Next Post

Menag: Buya Syafii Konsisten Rawat Kerukunan Umat Beragama

Related Posts

Guru Muhammadiyah Harus Berwajah Gembira

Senin 11 September 2023 | 03:03
1.1k

Sekretaris PWM Jatim, Prof Dr Biyanto saat menjadi narasumber di Pembinaan Ismuba (Prayit/PWMU.CO) Guru Muhammadiyah...

Imam Besar Masjid Istiqlal: Buya Syafii Ulama Lintas Generasi

Kamis 31 Agustus 2023 | 10:29
78

Dari kiri: Moh. Shofan, Faizal Rohmad Djomadi, dan KH Nasaruddin Umar (Maarif Institute for PWMU.CO)...

PWM Jatim Akan Tertibkan Personel yang Rangkap Jabatan 

Selasa 15 Agustus 2023 | 11:12
2.5k

Sekretaris PWM Jatim Prof Dr Biyanto MAg di Hotel Grand Whiz Trawas Mojokerto, Ahad (13/8/2023)....

Cerita Jamaah NU Dimuhammadiyahkan Pak AR

Jumat 14 Juli 2023 | 11:21
1k

Prof Dr Biyanto MAg saat memberikan orasi di Musycab Ke-6 Muhammadiyah dan Aisyiyah Solokuro di...

Bukan Tradisi Muhammadiyah Memperebutkan Jabatan

Senin 10 Juli 2023 | 07:14
517

Prof Dr Biyanto MAg saat memberikan orasi di Musycab Muhammadiyah dan Aisyiyah Paciran ke 11...

Haji, Pertunjukan yang Disutradarai Langsung oleh Allah

Rabu 28 Juni 2023 | 18:58
172

Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Prof Dr Biyanto MSg menyampaikan khutbah shalat Idul Adha...

Pesan Kemanusiaan Ibadah Haji dan Kurban, Khutbah Idul Adha 2023 oleh Prof Biyanto

Sabtu 24 Juni 2023 | 07:55
1.4k

Pesan Kemanusiaan Ibadah Haji dan Kurban, Khutbah Idul Adha 2023 oleh Prof Biyanto; (Ilustrasi freepik.com...

Tiga Peneliti Muda Raih Maarif Fellowship, Ini Hasil Risetnya

Rabu 21 Juni 2023 | 10:21
96

Tiga Peneliti muda yang meraih Maarif Fellowship (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Tiga peneliti muda raih Maarif Fellowship (MAF). Mereka menyisihkan...

Maarif Institute Luncurkan Buku ‘Muhammadiyah dan Penguatan Semangat Keindonesiaan’

Rabu 21 Juni 2023 | 09:42
88

Para narasymber dalam peluncuran dan diskusi buku Maarif Fellowship (MAF) berjudul Muhammadiyah dan Penguatan Semangat Keindonesiaan:...

Jurnal Maarif Bertema Mewarisi Legacy Ahmad Syafii Maarif Diluncurkan

Selasa 20 Juni 2023 | 12:26
61

Peluncuran dan diskusi Jurnal Maarif Bertema Mewarisi Legacy Ahmad Syafii Maarif PWMU.CO – Jurnal Maarif Vol. 18 No....

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamsatu Persembahkan 4 Emas Porprov VIII Jatim 2023

    24679 shares
    Share 9872 Tweet 6170
  • Juara Porprov, Atlet Muay Thai Smamsatu Mewakili Jatim di PON 2024

    7254 shares
    Share 2902 Tweet 1814
  • Musyran Suci Manyar serasa Musyda

    1797 shares
    Share 719 Tweet 449
  • Mahasiswa UMG Latih Pembukuan Sederhana UMKM Bawean

    3123 shares
    Share 1249 Tweet 781
  • Spemutu Peringkat III PMR Madya di Jumbara PMI

    1587 shares
    Share 635 Tweet 397
  • Istimewa, Musyran Muhammadiyah Suci di Hotel, Ketua PDM Ikut Memilih

    1871 shares
    Share 748 Tweet 468
  • Saat Siswa SD Sakri Berimajinasi sebagai Pengusaha Restoran

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tak Akan Dimuhammadiyahkan

    953 shares
    Share 381 Tweet 238
  • Bikin Modul Ajar Itu Mudah, Begini Tipsnya

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • Umsida Diproyeksikan Jadi Kampus Unggul ASEAN

    636 shares
    Share 254 Tweet 159

Berita Terkini

  • Praktik Bikin Es Puter ala Siswa MTs Muda KedungademJumat 22 September 2023 | 16:34
  • Resmi Dikukuhkan, IPM Junior SD Mugeb Siap Jadi PeloporJumat 22 September 2023 | 16:26
  • Mahasiswa KKN UMG Kembangkan 65 Pohon Cabai Dukung Ketahanan PanganJumat 22 September 2023 | 15:51
  • Program Inspiratif SD Sakri, Mengubah Botol Bekas Jadi Jilbab BaruJumat 22 September 2023 | 15:08
  • Siswa SDMM Belajar Mitigasi Bencana, seperti Apa Serunya?Jumat 22 September 2023 | 14:40
  • Di Pengajian PCIM Amerika, LDK Sampaikan Dakwah Muhammadiyah di Kampung MualafJumat 22 September 2023 | 14:32
  • Menggenjot investasi
    Menggenjot Investasi Berbasis MasyarakatJumat 22 September 2023 | 14:27
  • Saat Siswa Spemdalas Bahas 4 Pembiasaan Bisa Meraih MimpiJumat 22 September 2023 | 13:24
  • Lapak Nasyiah Wotan Meriahkan Pengukuhan PCM PCA PancengJumat 22 September 2023 | 13:19
  • Spemutu Gelar Screening KesehatanJumat 22 September 2023 | 13:13
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In