Keberlanjutan Festival
Sejalan dengan Nurul, Sekretaris PDM Gresik Dr Sarwo Edi MPd—mewakili Drs Muhammad In’am MPd—mengajak bersyukur karena di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik itu mereka bisa bersama-sama menikmati festival.
Artinya, bukan semata-mata perlombaan yang bersifat ber-fastabiqul khairat. Di ajang itu, juga ada bersenang-senangnya dan menjadi kesempatan silaturahmi untuk meningkatkan kualitas pendidikan Muhammadiyah.
Menjawab kekhawatiran Nurul terhadap keberlanjutan FFU ke depannya, Sarwo Edi menegaskan, berkembangnya FFU merupakan salah satu catatan penting di PDM Kabupaten Gresik. “Ini tidak boleh berhenti. Kalau ada kekhawatiran Bu Ketua akan berhenti, nampaknya tidak,” ujarnya.
Menurutnya, indikator melihat keberlanjutan FFU itu mudah. Kalau hingga kini sudah ada FFU 1 sampai 6, maka nanti ada FFU 7,8, dan seterusnya.
Sarwo Edi pun menyemangati, “Slogan fastabiqul khairat tidak boleh berhenti, justru silakan dikembangkan siapapun yang nanti akan menggati.”
“Tapi nampaknya tidak akan teganti karena saking kompaknya. Boleh diganti, dilukir sesekali nggak apa,” candanya.
Kemudian, agar heterogenitas model festival itu semakin baik ke depannya, Sarwo Edy menyarankan perlu menambah bidang lomba untuk guru. “Keterlibatan gruu amat penting dalam mengembangkan Festival Faqih Usman!” ucapnya.
“Saya senang ada keikutsertaan guru menyiapkan video pembelajaran. Ini satu area yang harus dimiliki guru. Tahun depan juga harus ditambah lagi!” sambungnya.
Percepat Pemerataan Kualitas Pendidikan
Sarwo Edi lantas menekankan, penyelenggaraan festival itu fokus pada bagaimana kualitas pendidikan di Gresik semakin cepat dan merata. “Dari ujung barat Panceng sampai Bawean—bagian dari negara kesatuan Gresik raya—intinya bagaimana FFU mendorong percepatan pendidikan di Gresik berkembang mulai ujung timur, barat, utara, selatan,” terangnya.
Selain itu, juga untuk menguji sejauh mana kompetensi sekolah Muhammadiyah di Gresik. “Jangan lupa ini ajang mengenal anak-anak di Kabupaten Gresik yang nanti ke depannya menjadi keutuhan yang baik di Kabupaten Gresik,” imbuhnya.
Alasan lain mengapa FFU harus terus dikembangkan, Sarwo Edi menyatakan inilah salah satu dakwah Muhammadiyah melalui pendidikan. “Beberapa tahun yang lalu kita memang mendorong bagaimana ajang lomba yang di dalamnya ada persaingan, kompetisi, tapi jangan dilupakan suka-sukanya, ajang silaturahminya,” ungkap dia.
Akhirnya dia mengucapkan, “Selamat para calon juara lomba berfastabiqul khairat. Sesungguhnya kita semua juara!” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni