PWMU.CO– Silaturahim Syawal dan Milad Aisyiyah ke 105 berlangsung di Gedung Serbaguna Panti Asuhan Muhammadiyah Magetan, Senin (16/5/2022).
Silaturahim Syawal digelar Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Magetan sekaligus menyongsong Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah di Solo, November 2022.
Ketua Bidang Kader PDA Magetan, Hj Endriati MPd, menyampaikan, tujuan kegiatan ini mempererat silaturahmi antara Pimpinan Daerah dan Cabang serta Ranting. Selain itu juga merekrut simpatisan Aisyiyah.
”Selama ini, banyak ibu-ibu simpatisan yang selalu hadir dalam kegiatan Aisyiyah, tetapi belum mau aktif menjadi pengurus Aisyiyah,” katanya. ”Saya berharap setelah ini akan semakin banyak simpatisan yang akan bergabung menjadi anggota, kader Aisyiyah Magetan.”
Acara dihadiri 250 orang dari PDA, PCA, PRA, Perwakilan Ortom, serta guru TK Aisyiyah. Di acara tiga kader berdedikasi Aisyiyah mendapat penghargaan karena loyalitas dalam berjuang memajukan pendidikan di Aisyiyah.
Tiga kader itu Sri Agustin SPd (Kepala TK ABA 8), Kasini (Kepala TK ABA 10), dan Robiah (Pendidik di Taman Pendidikan Anak).
Pesan Kiai Dahlan
Ceramah Ustadz H Jamaludin Ahmad SPsi, Ketua LPCR Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan pesan, menghidupkan Aisyiyah harus dimulai dari akar rumput.
”Marilah kita hidupkan Cabang dan Ranting di daerah kita, karena merekalah yang menjadi ujung tombak dalam memajukan dakwah Muhammadiyah,” katanya.
Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadi besar dan kuat, sambung dia, karena ditopang oleh cabang dan ranting yang kokoh. Tidak ada sesuatu yang besar, tanpa dimulai dari perjuangan di tingkat bawah.
”Ketika kita sudah siap menjadi pengurus, maka kita harus fokus dalam berjuang. Jangan sampai kita tidak hadir dalam rapat yang dilaksanakan oleh persyarikatan tanpa alasan yang syar’i atau alasan yang bisa diterima. Karena hadir dalam rapat merupakan bagian dari jihad kita dalam perjuangan di Peryarikatan,” tandasnya.
Rapat menghasilkan gagasan yang akhirnya melahirkan amal usaha dan juga berbagai kegiatan sosial yang memberikan manfaat untuk umat.
Terakhir dia menyampaikan nasihat KH Ahmad Dahlan saat berdirinya Aisyiyah. Nasihat itu: Jangan senang kalau disayang, jangan sakit hati bila dicela, jangan membuat alasan untuk menghindari tugas, dan bulatkan tekad untuk membela kesucian agama.
Penulis Supriadi Editor Sugeng Purwanto