Pesan Malik Fadjar Menggema di Diksuspala Special Edition, liputan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan; Guru SMK Muhammadiyah 6 Modo Lamongan.
PWMU.CO – Jangan mengatakan sekolah Muhammadiyah itu kecil. Yang ada adalah sekolah Muhammadiyah besar dan sangat besar.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr Hidayatulloh MSi dalam pembukaan Pendidikan Khusus Kepala (Diksuspala) Special Edition 2022 yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah Jawa Timur, Sabtu, (28/5/2022), di Ubaya Training Center, Trawas Mojokerto.
Bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ini mengatakan kegiatan ini bagian dari sinergitas Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur.
“Diksuspala ini dibiayai oleh Pemerintah Propinsi, ini wujud komitmen PWM Jawa Timur, kami proyesikan untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan yang dibidik adalah kemajuan kepala sekolah dan calon kepala sekolah,” tandasnya.
Di hadapan 120 peserta, Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjp (Umsida) itu mengingatkan perubahan tidak harus terjadi lewat banyak orang. Faktanya hanya beberapa orang dan dari beberapa orang hanya leader menentukan sekolah dan madrasah.
“Tidak ada sekolah Muhammadiyah yang kecil, yang ada adalah besar dan sangat besar. Mohon dicamkan dalam pikiran. Agar bagaimana kita mampu melakukan ikhtiar sekolah dan madrasah kita ini menjadi sekolah besar dan sangat besar,” urai mantan aktivis Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Timur, ini.
Pesan Malik Fadjar
“Prof Dr Malik Fadjar mengingatkan sejak saya mahasiswa, dengan kalimat yang menggugah, yaitu Anda boleh tidak mempunyai apa-apa, tapi Anda harus memiliki cita-cita. Dengan cita-cita Anda akan meraih sesuatu,” kenang Hidayatulloh, yang biasa dipanggil Pak Dayat.
Dayat dengan nada tinggi, berperan agar para kepala sekolah dan calon kepala sekolah harus mempunyai cita-cita. “Bila Anda tidak memiliki cita-cita, maka sekolah akan tamat,”
Sebaliknya, menurut dia kalau seorang pemimpin pikirannya kecil, sekolah pun ikut kecil. “Pikiran besar akan berkembang kalau mempunyai cita cita besar dan sangat besar untuk sekolah kita Muhammadiyah,” katanya.
Hidayatullah menceritakan berbagai fakta di lapangkan, banyak sekali sekolah yang dulunya kecil, karena pemimpin sangat besar dan komitmen kuat akhirnya amal usaha itu menjadi amal usaha besar.
“Lihatlah Universitas Muhammadiyah Malang, yang dulu terkenal dengan kampus murah meriah. Sekarang makin maju dan makin mahal,” jelas Hidayatullah disambut tawa oleh peserta.
“Mungkin sekolah Anda juga termasuk murah dan meriah,” joke Pak Dayat disambut gelak tawa peserta.
Lagi-lagi Dayat memberikan pertanyaan bernada canda, “Diksuspala ini mahal atau murah?”
Ada beberapa peserta yang menjawab murah.
Dengan cepat Dayat menjawab, “Diksuspala ini mahal dan sangat mahal, persoalan Anda membayar atau tidak itu tentang kebijakan,” kata Dayat dengan senyum. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni