Diksuspala agar Tidak Ada Cerita Sekolah Muhammadiyah Tutup atau Merger; liputan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan; Kepala SMK Muhammadiyah 6 Modo Lamongan.
PWMU.CO – Pendidikan Khusus Kepala Sekolah (Diksuspala) Special Edition 2022 benar-benar spesial. Setelah melalui seleksi cukup ketat, akhirnya terpilih 120 peserta untuk mengikuti acara yang dilaksanakan di Ubaya Training Center Trawas Mojokerto, 28 Mei-1 Juni 2022.
“Diksuspala ini diikuti 120 peserta, dari unsur calon dan kepala sekolah MI, SD, SMP, MTs, SMA, MA dan SMK Muhammadiyah se-Jawa Timur,” terang Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr Arba’iyah Yusuf MA dalam sambutan pembukaan, Sabtu (28/5/2022).
Menurut Arba’iyah, pendidikan khusus ini bertujuan untuk memberikan bekal manajerial, mental, kemuhammadiyahan, dan ketrampilan memimpin dalam rangka menuju Muhammadiyah future school.
Dengan mengangkat tema “Rise dan Shine for Muhammadiyah Future School Leader”, Diksuspala 2022 ini sebagai bentuk pengembangan kapasitas (calon) kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah.
Dalam kesempatan tersebut Arba’iyah juga menyampaikan rencana Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur untuk mendirikan lembaga training untuk pengembangan SDM. “Kami akan sowan ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, bagaimana polanya,” tandasnya.
Arba’iyah berharap agar sekolah Muhammadiyah menjadi sangat diminati, maka perlu menciptakan tradisi bagus di sekolah masing-masing.
“Ada 120 kader calon dan kepala sekolah tidak akan lagi cerita sekolah Muhammadiyah tutup, merger tidak akan terjadi,” harap Arbaiah.
Makna Penting Diksuspala
Dihubungi via chat WhatsApp,., Sekretaris Majelis Dikdasmen PWM Jatim Phonny Aditiawan Mulyana SE MM, menyampaikan dua filosofi Diksuspala Spesial Edition 2022, yaitu:
Pertama, sebagai suatu pelatihan, Diksuspala dan semua rangkaian kegiatan di dalamnya bertujuan untuk membekali para calon dan pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM) dengan seperangkat core competencies yang akan membawa mereka menjadi pemimpin AUM yang professional sekaligus tangguh (resilient) dalam menghadapi dinamika dunia pendidikan yang semakin sulit ditebak
Kedua, sebagai opportunity, Diksuspala merupakan momentum yang sangat tepat untuk membangkitkan dan mengembalikan kepercayaan diri serta semangat berprestasi pimpinan dan kader pimpinan sekolah dan madrasah sehingga potensi demotivasi akibat dampak pandemi dapat segera pulih.
“Semoga setelah mengikuti Diksuspala para kader pimpinan AUM ini dapat menerapkan ilmu yang diperoleh,” jelas Phonny. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni