Tangis Tak Terbendung saat Peserta Diksuspala Curhat, liputan Mohamad Su’ud, kontributor PWMU.CO Lamongan, Kepala SMK Muhammadiyah 6 Modo Lamongan.
PWMU.CO – Isak tangis tidak terbendung. Diskusi kelompok berubah menjadi curhat. Beberapa anggota saling bergantian menikmati obrolan antarsesama kepala sekolah, Senin (30/5/2022).
Hal ini terjadi dalam sesi game ‘Way of Council’. Panitia memberikan tema yang sama untuk tiga kelompok dalam kelas SMA/SMK/Aliyah. Yaitu bagaimana tanggapan anda jika ada guru yang mendaftar sebagai guru PPPK?
Dalam game ini anggota diskusi hanya boleh berbicara ketika memegang benda dan yang lain menyimak dan mendengarkan. Ketika selesai mengungkapkan pendapat peserta meletakkan benda di tempat semula. Begitu seterusnya.
Tangis meledak tidak tertahan, ketika Fahima Sholatin MPd, Kepala SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, Banyuwangi, mengungkapkan isi hatinya.
“Sekolah kami ada 8 guru lolos PPPK. Ini sebagai pilihan sekaligus uji kesetiaan bagi kader yang ada,” Fahim, panggilan akrabnya. Dia berhenti sesaat sambil menahan tangis.
“Padahal kami juga sudah cukup memberikan kelayakan. Kami tidak kecewa, kami ikhlas. Setelah itu, justru kami memanggil mereka dan saya ucapkan selamat. Kami langsung bersikap dan melakukan reposisi seperlunya,” lagi-lagi suara Fahim terhenti. Suasana kelompok membisu.
Kepala SMK Muhammadiyah 3 Tegaldlimo Rahmi Nur Aini juga tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. “Selalu ada hikmah dari setiap kejadian meskipun terkadang kejadian itu bukan kita harapkan,” kata Nur Aini yang beberapa kali mengusap air mata
“Awalnya membuat kami bingung luar biasa. Karena beliau menempati posisi CEO TV channel kami yang sedang dalam masa perbaikan administrasi. Untuk beberapa saat kami sedih, lemas, bingung. Sembari menunggu dan mencari pengganti yang tepat,” ungkapnya sambil terisak.
Semua peserta diskusi mengungkapkan suka duka dan pengalamannya ketika ada guru-guru terbaiknya harus pindah sekolah karena terjaring PPPK.
Baca sambungna di halaman 2: Harapan Kepada Persyarikatan