Sekolah Penggerak Gelar Karya di Smamsatu, liputan Estu Rahayu kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggelar acara Program Managemen Office (PMO) dan Gelar Karya Projek Profil Pemuda Pancasila Sekolah Penggerak bertempat di SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Senin (30/5/22).
Ada 10 Sekolah Penggerak di Gresik yang mengikuti PMO dan Gelar Karya, yaitu SMA Muhammadiyah 1 Gresik, SLB Muhammadiyah Golokan Sidayu, SLB Kemala Bhayangkari, SMA NU 1 Gresik, SMA Assa’adah, SMA N 1 Gresik, SMA N 1 Menganti, SMA N 1 Balongpanggang, SMA N 1 Dukun, dan SMA N 1 Sidayu.
Sebagai tuan rumah, Smamsatu menyiapkan 2 tempat, yaitu Lobby Lt 1 sebagai ajang pameran karya siswa berupa lukisan damar kurung dan Lapangan Indoor Lt 7 sebagai tempat pertemuan dan gelar karya Projek Profil Pelajar Pancasila dari 10 sekolah penggerak d Gresik.
Unjuk Karya Projek
Gelar karya Projek Profil Pemuda Pancasila ditunjukkan SMA Assa’adah Bungah, SMA N 1 Sidayu dan SMA NU 1 Gresik.
Muhammad Yazid Al Busthomi danMuhammad Farhad Zakaria dari SMA Assa’adah Bungah, keduanya menggelar karya Dampak Positif Pandemi Covid-19 berupa tempat sampah elektronik.
“Dengan sensor pergerakan tangan, tempat sampah ini akan membuka tutupnya. Jadi tidak perlu menyentuhnya,” ujar Yazid.
Selain itu, ada juga alat pencet handsanitizer otomatis. Jika tangan kita mendekat, alat ini langsung mengeluarkan cairan antiseptik secara otomatis.
Pemanfaatan Kulit Kerang
Lain halnya dengan SMA N 1 Sidayu yang produk unggulannya berupa pemanfaatan kulit kerang. Menurut Musyafa’ah dan Dewi Tri Banowati, kulit kerang batik banyak di buang sampai menggunung. Masyarakat Sekitar sekolahnya hanya mengambil daging kerangnya saja.
“Kulit kerang yang dibuang menjadi bahan projek profil pemuda pancasila. Tugas dari sekolah itu sangat membantu. Dengan menjadikan lampion dan kerajinan, sampah berupa kulit kerang dapat segera diatasi dan bernilai ekonomi,” tuturnya.
Sedangkan SMA NU 1 Gresik yang terletak di perkotaan memanfaatkan limbah rumah tangga. Menurut Nazalia Rahmadiyanti limbah berupa minyak jelantah bisa diolah menjadi lilin aroma terapi dan sabun mandi.
“Projek ini memang berbasis pemanfaatan limbah rumah tangga. Diolah menjadi sabun mandi dan lilin aromatherapi,” ujarnya.
Selain itu, nasi basi yang biasanya dibuang juga kita olah. “Menjadi pupuk cair yang bisa memyuburkan tanaman,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.