PWMU.CO – Merawat lembaga itu harus punya inovasi, agar selalu mendapatkan murid sesuai pagu yang ada.
Hal itu ditegaskan Muhammad Yahya, pemerhati pendidikan Muhammadiyah pada pertemuan rutin TK Aisyiyah Bustanul Athfal Percontohan Bojonegoro yang berlangsung di Musholla ABA Percontohan, Kamis (2/6/2022).
Kegiatan yang dihadiri oleh 11 TK Aisyiyah Percontohan, Kepala TK ABA 1, TK ABA 2 dan TK ABA 4 Bojonegoro serta Kepala PAUD Inovatif Dinar Nasyiah ini juga menghadirkan Kepala SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) Cebeng Alhudayatul Ustadza.
Kegiatan ini dilakukan untuk membentuk sinergitas antara TK Aisyiyah dan SD Mudabo serta membahas PPDB tahun ajaran 2023/2024, karena untuk tahun ajaran 2022/2023 ini sudah selesai dilaksanakan oleh SD Mudabo.
Sinergitas antar lembaga yang dimaksudkan adalah, mensosialisasikan sistem pembelajaran dan manajemen pendidikan di TK Aisyiyah yang seyogyanya sama dengan jenjang di atasnya, agar anak siap menempuh jenjang yang lebih tinggi.
Rumus PPDB
Rumus PPDB menurut Muhammad Yahya, hendaknya setiap lembaga memberikan porsi bagi pejabat pemerintah, pengurus Muhammadiyah, Aisyiyah, putra-putri guru, dengan persentasi khusus di luar masyarakat, guna memperlancar proses belajar mengajar dan sistem pendidikan.
“Pejabat pemerintah yang daftar di lembaga hendaknya diterima dengan baik, begitu pun masyarakat biasa, diberikan perlakuan yang sama,” ujar Yahya.
Dia mengatakan, merawat lembaga harus mempunyai inovasi agar selalu mendapatkan murid sesuai pagu yang ditetapkan.
“Menjadi lembaga favorit adalah pilihan. Tentunya dengan usaha, kerja keras, serta tim yang solid. Adanya perubahan harus diterima dengan penuh semangat. Jika kita tidak mau berubah, maka teknologi yang akan mengubah kita, masyarakat yang akan mengubah kita,” tandasnya.
Dia mengatakan, perubahan yang terjadi dengan adanya program sinergi dalam rangka PPDB ini sangat membawa dampak positif. Lembaga TK bisa memberikan pelayanan pendidikan yang lebih mengacu pada pendidikan di SD.
Yahya juga memberikan motivasi kepada kepala TK Aisyiyah, agar selalu bersemangat menebar manfaat untuk umat, demi generasi penerus bangsa.
Kemandirian dan Karakter
Sementara itu, menurut Cebeng, kemandirian menjadi kunci utama masuk SD. Pembiasaan atau karakter dalam kegiatan belajar anak juga menjadi nilai penting tersendiri.
“Misalnya anak terbiasa berdoa sebelum dan sesudah kegiatan, final toilet training, dan siap belajar full day,” katanya.
Saat anak masuk SD, dia mengatakan, SD Mudabo bekerjasama dengan Rumah Bahagia Psychology Center untuk memeriksa kesiapan masuk sekolah anak dengan instrumen observasi.
“Orang tua akan tenang apabila anaknya sudah mendapatkan sekolah, selanjutnya lembaga hendaknya memberikan pelayanan dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh anak didik tersebut. Yakni melayani umat, mendidik dengan hati, yang merupakan perbuatan terpuji,” ujarnya. (*)
Penulis Dwi Anjarwati Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni