PWMU.CO– Lima masalah bangsa menjadi pokok bahasan KH Najih Ihsan dalam Pengajian Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik, Ahad (5/6/2022).
Acara yang di gelar oleh Majelis Tabligh PDM Gresik itu bertempat di Gedung Dakwah. Kiai Najih Ihsan menyampaikan lima masalah bangsa itu hasil dari ringkasan dia setelah mengikuti Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48.
Dia menjabarkan lima masalah bangsa itu adalah pertama, munculnya generasi android yang menyita waktu.
”Kebutuhan HP berbasis android saat ini telah menjadikan munculnya generasi android lebih banyak menghabiskan waktunya di depan layar HP dibandingkan kegiatan positif. Meskipun kehadiran alat elektronik ini banyak memberikan keuntungan dan kemudahan untuk kegiatan positif yang bisa diambil,” katanya.
Kedua, dominasi materi mempengaruhi berbagai tingkah laku manusia.
Dia menjelaskan, materi telah membuat bangsa dan umat ini menjadi tak berdaya. Seakan ada pandangan siapa yang memiliki materi itulah yang bakal memiliki kontrol dan kekuasaan.
Ketiga, merebaknya paham anti agama dan anti simbol-simbol agama.
”Meskipun paham dan pandangan islamofobia di dunia telah banyak berkurang, namun disadari atau tidak , paham anti agama dan anti simbol agama ini masih ada. Bahkan cenderung merebak, ” tandasnya.
Keempat, kecenderungan mencari agama di saat lupa, kecewa, mendapat musibah.
Agama, sambung dia, hanya dijadikan pelarian terakhir manakala terjadi kekhilafan, kekecewaan, dan musibah. Di saat semua kehidupan normal dan berjalan sesuai keinginannya, agama dilupakan.
Kelima, hilangnya orientasi pandangan hidup sebagian orang dan cenderung mencari yang lain di luar nilai agama.
Di saat nilai-nilai agama terlupakan, bangsa ini cenderung mencari orientasi pandangan hidup yang justru mendatangkan murka Allah.
Solusi Tauhid
Kiai Najih menyampaikan pesan KH Ahmad Dahlan bahwa penyakit sebenarnya ialah menyekutukan Allah dan mentauhidkan Allah merupakan obatnya.
Menjadi pekerjaan rumah bagi setiap warga untuk menyelaraskan langkah hidupnya dengan nafas dan irama tauhid agar hidupnya selamat dunia dan akhirat.
”Karena pada dasarnya faedah tauhid membebaskan manusia dari tunduk dan taat selain dari Allah,” tandasnya.
Penulis Mahfudz Efendi Editor Sugeng Purwanto