Guru SPEAM Ngaji Entrepreneur ke Penggerak UMKM Kota Pasuruan, liputan Dadang Prabowo MAg, kontribttor PWMU.CO Kota Pasuruan.
PWMU.CO – Guru Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah (SPEAM) Kota Pasuruan, Jawa Timur, ngaji pada pegiat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Pasuruan, Ali Ahsani.
Kegiatan tersebut diadakan pada hari Selasa (7/6/22) di rumah Pak Ali, panggilan Ali Ahsani, di Perumahan Graha Candi, Pasuruan.
Dalam kesempatan itu, Ali berbicara dari A sampai Z tentang seluk beluk entrepreneur. Setelah itu, dia mempersilakan rombongan guru SPEAM untuk melihat bengkel entrepreneur yang bersebelahan dengan rumahnya. Dia menjelaskan, untuk mengerjakan pesanan orang atau untuk membuat produk baru, ia sendiri yang mengerjakan.
Peralatan yang ada di bengkel miliknya juga tergolong canggih. Untuk membuat seni ukir dari kayu, misalnya, ia tidak lagi menggunakan peralatan manual, tapi menggunakan komputer yang ia sambungkan dengan alat ukir. Sehingga ia tinggal mendesain lewat komputer, selebihnya alat ukir yang mengeksekusi sesuai dengan desain di komputer. “Semudah itu,” ungkapnya.
Pentingnya Pemasaran
Namun bagi Pak Ali, yang lebih penting dari produk yang dihasilkan seseorang—dan merupakan kemampuan inti seorang entrepreneur—adalah marketing, memasarkan produk, sehingga konsumen tertarik membelinya.
“Sebaik dan semenarik apa pun produk kita, tidak akan berarti apa-apa kalau tidak bisa menjualnya. Oleh karena itu seorang entrepreneur harus mempunyai skill menjual produk dagangannya,” paparnya.
Sehingga, baginya seorang entrepreneur tidaklah harus memiliki atau menghasilkan produk sendiri. Dia bisa menjual produk milik orang lain. Untuk itu, dia menyarankan kepada santri SPEAM yang belajar entrepreneur, memulai belajarnya dengan menjual ulang barang dagangan di koperasi dan kantin sekolah.
Pak Ali, yang saat ini ditunjuk sebagai Kepala Stand UMKM di Mall Pelayanan Publik (MPP) Poncol, Pasuruan, mempersilakan kepada SPEAM untuk memajang produk entrepreneurnya di etalase yang telah disediakan.
Bukan hanya itu, ketika pihak SPEAM memintanya untuk mengajar materi entrepreneur, dia menyanggupinya dan bersedia berbagi ilmu dengan para santri (*)
Editor Mohammad Nurfatoni