PWMU.CO – Edy Susanto MPd terpilih kembali memimpin SD Muhammadiyah 4 (SD Mudipat) Pucang Surabaya. Pelantikan berlangsung di Aula Din Syamsuddin SD Mudipat, Kamis (9/6/22).
Edy Susanto diambil sumpah jabatan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Drs Hamri Al-Jauhari MPdI disaksikan Dr HM Ridlwan MPd (Ketua Majelis Dikdasmen PDM Surabaya), Ahmad Zaini MPd (Ketua PCM Ngagel), guru dan karyawan SD Mudipat serta para undangan.
Dia menggantikan Syaikhul Islam yang telah selesai masa jabatannya. Bagi Edy ini jabatan kedua. Jabatan pertama dipegang tahun 2014-2018.
”Selamat mengemban amanah, bukan selamat enak jadi kepala sekolah,” ucap Ahmad Zaini mengawali sambutannya.
Ahmad Zaini mengatakan, setelah terpilih dan dilantik jadi kepala sekolah yang baru sudah tidak ada kelompok-kelompok. Semua bersatu membangun kejayaan Mudipat.
”Mulai sekarang sudah tidak ada lagi ini kubu A, ini kubu B, mendukung ini, mendukung itu. Semua harus bersatu bekerja membangun kejayaan SD Muhammadiyah 4 Surabaya,” tandasnya.
”Pak Syaikhul dalam memimpin Mudipat banyak melakukan terobosan, saya acungi jempol. Begitu juga Pak Edy Susanto, saya acungi jempol juga,” katanya.
Menurut dia, Edy Susanto dan Syaikhul Islam ibarat matahari kembar. Keduanya sama-sama orang hebat, sama-sama orang baik. Takdir Allah yang menjadikan seperti ini.
”Saya sampaikan juga ke panjenengan sekalian bahwa selama ini hubungan kepala sekolah di Ngagel dengan PCM Ngagel selalu harmonis, rukun,” katanya.
Kompak Selalu
Dr HM Ridlwan MPd menekankan kekompakan dalam meraih kesuksesan sebuah sekolah. “Sekolah kalau mau sukses harus menjalin kekompakan dan kerja sama antara guru, karyawan, dan wali murid,” tandasnya.
Ridlwan berpesan kepada kepala sekolah yang baru agar bisa menjawab kepercayaan masyarakat dengan memberi pelayanan yang terbaik.
”Sekolah swasta itu kalau ada satu yang kecewa akan memengaruhi yang lain. Maka harus segera diantisipasi. Kalau ada wali murid yang tidak terlayani dengan baik, maka kepala sekolah sebagai pucuk pimpinan tertinggi harus mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Ridlwan menambahkan, kepala sekolah wajib memperhatikan kesejahteraan guru dan karyawan, jadi supaya guru fokus pada pembelajaran, tenang dalam mengajar.
“Terakhir saya pesan agar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah harus ditingkatkan jumlah dan kualitasnya. Hal itu sangat mendukung kurikulum merdeka yang mengutamakan kompetensi siswa daripada banyaknya jumlah pelajaran yang bisa membuat siswa bosan,” katanya.
Nyolong Balung
Sementara Hamri Al Jauhari menerangkan, untuk mencapai prestasi yang lebih baik diperlukan pikiran, tenaga, waktu termasuk ukhuwah dan persaudaraan.
“Di antara panjenengan guru dan karyawan harus kompak, tidak boleh ada yang nyolong balung. Nyolong balung itu maksudnya semua kerja keras tapi ada yang berleha-leha. Ibaratnya berat sama dipikul ringan sama dijinjing jangan ada yang nyolong balung,” tandasnya.
SD Muhammadiyah 4 Pucang, dia melanjutkan, sudah telanjur maju, prestasinya sudah tingkat nasional bahkan internasional, maka diperlukan lagi kerja keras dan kekompakan guru dan karyawan agar sekolah ini tetap maju dan semakin maju. (*)
Penulis Anang Pujimanto Editor Sugeng Purwanto