PWMU.CO– Hadapi perubahan yang tidak jelas, sangat penting memiliki sikap agile mentality atau lincah. Tidak klemar-klemer.
Begitu pesan Dr Arief Alamsyah Nasution MARS dalam Rakerda Majelis Pembina Kesehatan Umum PDM Lamongan di Rayz UMM Hotel Malang, Sabtu-Ahad (4-5/6/2022). Rakerda MPKU Lamongan diikuti pengelola rumah sakit dan klinik.
Dia mengatakan, saat hadapi perubahan hendaknya segera merespon. Ada yang disebut VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) dengan kata lain sebut saja lingkungan yang berubah dan tidak dapat diprediksi atau masa depan serba tidak jelas.
Untuk merespon VUCA, ujar dia, para ahli manajemen mempunyai teori emotional iron clad (helm besi emosi). Di mana kita harus menjadi orang yang kuat dan teguh, tidak baperan. ”Karena kita seharusnya berperan, bukan baperan,” tutur pria kelahiran 19 Februari 1978 itu.
Alumnus Kedokteran Universitas Brawijaya ini menerangkan, VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) alias masa depan yang serba tidak jelas dapat diantisipasi dengan VUCA juga. Tapi yang ini singkatan dari Vision, Understanding, Clarity, Agility.
”Masa depan yang serba tidak jelas harus diantisipasi, caranya harus punya visi, harus memahami data data perubahan, harus mengklarifikasi niat dan value atau nilai pada diri kita. Yang terakhir itu penting, memiliki agility atau kelincahan,” katanya soal kiat hadapi perubahan.
Orang yang tidak memiliki agile mentality (mental lincah), ujar dia, seringkali menempatkan dirinya sebagai korban.
Dijelaskan,agile mentality adalah pola pikir yang memberi respon pada perubahan yang dinamis. Respon yang diberikan merupakan respon terbaik. Orang yang memiliki agile mentality, saat terjadi sesuatu pada dirinya ia berkata saya bertanggung jawab seratus persen pada diri saya.
Mengambil teladan dari salafush sholeh, jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai pada dirinya, ia segera introspeksi, bertanya pada dirinya: dosa apa yang sudah saya lakukan?.
”Jadi bahasa gampangnya, agile mentality itu sat-set,” jelas dokter Arief sambil menggerakkan badannya ke kiri dan ke kanan dengan cepat. Sat-set maksudnya bertindak dengan cepat.
Blind Spot
Dia juga menyampaikanuntuk bisa melihat kesalahan diri sendiri meskipun tidaklah mudah. Ada permainan bernama Johari Window, orang bisa mengetahui seberapa besar blind spot yang dia miliki. Blind spot bisa diartikan orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.
Yang berbahaya jika blind spot seseorang terlalu lebar, karena dapat menimbulkan sikap merasa benar padahal dia sumber masalah. Blind spot bisa dihindari dengan meminta feed back atau masukan.
”Coba Anda berikan selembar kertas pada rekan kerja. Minta mereka secara jujur menuliskan bagaimana kinerja Anda selama ini,” saran dokter Arief.
”Saya beritahu bagaimana cara menanggapi feedback dari lingkungan sekitar Anda. Katakan dalam hati, terima kasih atas penilaianmu. Terima kasih atas ketulusanmu. Maka rasa ikhlas akan mengalir ke dalam relung hati,” tuturnya.
Dia menerangkan, salah satu penelitian bidang kesehatan yang juga diimplementasikan dalam ilmu manajemen menyatakan jika seseorang menghadapi perubahan hal pertama yang dirasakan adalah shock.
Selanjutnya ada yang memilih sikap denial (menolak), frustation (frustasi), depretion (depresi). Tetapi, tegas dia, ada yang memilih segera bangkit, kemudian bereksperimen, membuat inovasi, membuat keputusan, mengintegrasikan pola baru di tempat kerjanya.
”Rumah sakit atau klinik yang Anda kelola tidak boleh hanya begitu-begitu saja sejak berdiri. Harus mau belajar, mau investasi SDM. Contohnya ikut pelatihan,” katanya.
“Anda harus siap memperbesar wadah supaya layak menerima rezeki yang lebih besar. Akreditasi adalah salah satu cara untuk memantaskan diri,” tutur dokter Arief berapi api.
Allah swt berfirman Iqra’ bismi rabbika alladzii kholaq. Kata kholaq ada yang menafsirkan identik dengan inovasi. Jadi bisa diartikan bacalah, belajarlah lalu ciptakan banyak inovasi.
Kita dituntut berani mengubah yang sulit menjadi peluang. Sebagaimana firman Allah yang artinya sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Self Sabotage
Dokter Arief menjelaskan bahwa berdamai dengan keadaan itu penting. Karena bisa jadi Allah memberi kita potensi besar tapi seperti direm atau self sabotage.
Di antara self sabotage antara lain complain (suka mengeluh), makes excuse (suka membuat alasan), lack of enthusiasm (tidak punya antusias atau semangat), doesn’t help others (tidak mau menolong orang lain), gossip (suka membicarakan orang lain), liar (pembohong), no initiative (tidak punya inisiatif/ide), no growth (tidak berkembang), no question (tidak ada pertanyaan), suka terganggu dengan hal hal yang tidak penting.
Dalam hadits riwayat Tirmidzi diterangkan: salah satu tanda kebaikan seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.
”Sabotase paling berbahaya adalah do nothing but not accept it, tidak berbuat apa apa tapi juga tidak mau menerima kenyataan,” tandasnya.
Penulis Yunia Zahrotin Nisa’ Editor Sugeng Purwanto