PWMU.CO – Wonderland Indonesia menjadi tema Pentas Seni dan Perpisahan KB-TK ABA Percontohan Bojonegoro, Sabtu (11/6/22).
Pentas menampilkan keberagaman suku, budaya, dan kehidupan sehari-hari di negari Indonesia. Acara ini menanamkan rasa nasionalisme pada siswa.
Penampilan seni tari oleh siswa dari berbagai adat nusantara. Ada tari Assalamu alaikum dari kelompok TK B3 putri, disambung Tari Badinding dari TK A3. Lalu Tari Nirmala dari TK B2 putri, Tari Jaranan dari Kelompok Bermain (KB) putra.
Tari ikan dari TK B1 putra, Tari Kucing dari KB putri, Tari Bunguong Jeumpa TK B2 putra, Tari Ampar – ampar Pisang dari TK A2, Tari Macarena dari TK A1, Tari Yamko Rambe Yamko dari TK B3 putra, tari Wonderland Indonesia dari TK B1 putri ditutup dengan tampilan aksi teatrikal proklamasi.
Ketua Panitia, Laily Ummul Mukminin SPd, kegiatan ini merupakan rangkaian puncak kegiatan dalam setahun ini dan acara perdana setelah vakum karena pandemi Covid-19.
”Pentas seni dan perpisahan ini merupakan ajang unjuk keberanian putra-putri selama bersekolah dan juga sebagai sarana promosi lembaga,” terangnya.
Melatih Kreatif
Acara Pentas Seni dan Perpisahan ini dihadiri 120 orang. Mereka terdiri siswa yang terbagi dalam kelompok TPA, KB dan TK ABA Percontohan Bojonegoro beserta wali murid, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Majelis Dikdasmen PDA dan PDM Bojonegoro.
Kepala KB-TK ABA Percontohan Bojonegoro Dwi Anjarwati SPd menjelaskan, pentas seni dan perpisahan ini ajang unjuk kebolehan siswa. Menjadi momentum untuk mengucapkan terima kasih kepada guru yang telah mendidik mereka.
”Dalam pelaksanaan KBM di KB-TK ABA Percontohan ini, anak dilatih untuk mandiri, kreatif, berpikir kritis, dan religius yang dibimbing oleh tenaga pengajar berkompeten. Harapannya setelah lulus siswa mempunyai dasar agama yang kuat, juga karakter yang baik,” kata Bu Anjar, panggilan Dwi Anjarwati.
Ketua Majelis Dikdasmen PDA Kabupaten Bojonegoro Dra Siti Hasanah menyampaikan apresiasi kepada wali murid yang sangat antusias dalam kegiatan ini.
”KB-TK ABA Percontohan merupakan sekolah yang menerapkan pendidikan agama yang kuat, jadi wali murid tidak perlu risau karena dasar agama yang baik merupakan fondasi awal untuk sukses,” ujarnya.
Tiga Pesan
Sementara tausiyah menghadirkan Dr Roli Abdurahman MPd, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro.
Dia menyampaikan, mengajar anak bisa dengan metode bertanya dengan tujuan agar kita dapat mengetahui perasaan dan kondisi hati anak di hari itu.
”Bisa juga dengan pelajaran Nabi Ibrahim as tentang teologi ilahiyah. Mengajari anak dengan pendekatan modern dan pendekatan tradisional dengan menerapkan adab Islami sesuai al-Quran,” katanya.
Menurut dia, mendidik generasi emas anak usia TK ada tiga hal pertama, mendekatkan anak dengan kitab suci.
Kedua, mendekatkan anak dengan masjid, hatinya akan tertambat ke masjid. Ketiga, agar anak menjadi saleh dan salehah maka ajak anak untuk bersilaturahim.
Ikwam Mendukung
Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan tanda lulus kepada murid KB dan TK B yang telah menyelesaikan pendidikan. Komite Sekolah juga memberi cenderamata kepada sekolah.
Rangkaian acara pentas seni dan perpisahan ditutup dengan foto bersama dan saling bermaafan antara guru dan wali murid.
Sulistyaningrum, wali murid yang juga Ketua Ikwam (Ikatan Wali Murid Muhammadiyah) menyatakan senang sekali menghadiri acara pentas seni bertema Wonderland Indonesia ini. Anak-anak butuh wadah menyalurkan hobi maupun keberanian. ”Ikwam mensupport penuh terhadap program sekolah untuk kemajuan siswa,” katanya.
Penulis Ayun Saritilawah Editor Sugeng Purwanto