Dag-dig-dug di Uji Petik Wisuda Tahfidh SD Mugeb; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Ada momentum spesial di Wisuda Tahfidh SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb) bertema Bangga Jadi Generasi Qurani. Ialah uji petik yang sukses bikin segenap wisudawan dan guru deg-degan, Selasa (14/6/22).
Sesi mendebarkan tersebut berlangsung usai wisudawan tahfidh tahun ajaran 2021/2022 menjalani pengukuhan kelulusan oleh Rohmawati MPd—Ketua Mugeb Islamic Center (MIC), lembaga dakwah di bawah naungan Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB—dan prosesi wisuda.
Dalam kesempatan itu, perwakilan MIC Chanif Ihsan SThI dan Zaitun Nailiyah SPsi menguji hafalan wisudawan secara terbuka. Artinya, seluruh wisudawan yang hadir langsung di Averroes Hall maupun keluarga besar SD Mugeb yang mengikuti secara daring lewat Zoom bisa menyaksikan ‘ujiannya’.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Pembiasaan dan pembinaan Karakter (PPK) Nur Hamidah SPd menyatakan, tahapan ini sebagai wujud pemantapan hafalan para wisudawan yang sudah benar-benar teruji.
Uji Petik tanpa Rekayasa
Akhirnya, wisudawan diminta menyambung ayat yang Chanif dan Lely—sapaan akrab dua perwakilan MIC—bacakan. “Kami membacakan potongan dua ayat, nanti silakan ada yang melanjutkan,” tutur Chanif. “Sambung ayat!” imbuh Lely.
“Setelah Ustadz membacakan, cukup angkat tangan. Kami akan menunjuk dua anak yang angkat tangan,” lanjut Chanif. Averroes Hall SD Mugeb hening seketika. Para wisudawan tampak tegang, fokus menyimak potongan ayat yang akan Chanif bacakan.
Beberapa saat kemudian, tanpa menyebutkan nama surat dan ayatnya, Chanif membaca al-Insyiqaq ayat 10-11.
وَاَمَّا مَنۡ اُوۡتِىَ كِتٰبَهٗ وَرَآءَ ظَهۡرِهٖۙ فَسَوۡفَ يَدۡعُوۡا ثُبُوۡرًا
Dalam hitungan detik, para wisudawan segera angkat tangan. Chanif lantas menunjuk salah satu wisudawan secara acak. Dialah Muhammad Albani Ansyafa Putra. Chanif pun mempersilakannya berdiri dan naik ke panggung. Sambil memegang mikrofon, Albani melanjutkan membaca ayat 12 sampai terakhir, ayat 25.
Meski menjelang ayat terakhir Albani sempat lupa sehingga menghentikan bacaannya selama beberapa detik, pada akhirnya siswa kelas VI Mars itu mampu menuntaskan bacaannya. Dia juga mampu menyebutkan nama surat yang baru dia baca.
Keberanian mencoba dan antusias Albani berbuah manis. Chanif dengan tegas menyatakan, “Mumtadz (terbaik)!” Gemuruh tepuk tangan wisudawan menggema di aula itu.
Baca sambungan di halaman 2: Apresiasi Dua Mumtadz