PWMU.CO – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau warga agar tidak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi 11 Februari, atau aksi 112. Warga Muhammadiyah Kota Malang, yang sebelumnya telah menyiapkan 22 armada bus, banyak yang membatalkan keberangkatannya ke Jakarta.
Dari 22 bus yang dipersiapkan, akhirnya 3 bus yang tetap berangkat ke Jakarta tadi malam (9/2). Sementara jamaah lainnya yang harusnya mengisi 19 bus, sengaja membatalkan keberangkatannya sesuai imbauan Muhammadiyah.
(Baca juga: Tak Ingin Umat Diadu Lawan Aparat, Muhammadiyah Imbau Tak Ikut Aksi 112)
“Banyak jamaah yang membatalkan berangkat ke Jakarta setelah keluar imbauan dari PP Muhammadiyah,” jelas Rahmat, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sukun, Kota Malang.
“Semula saya juga akan berangkat ke keJakarta,” tambah Rahmat. Bahkan tiket kereta api ke Jakarta juga sudah berada di tangan. Dia seharusnya sudah berangkat kemarin dalam 2 gelombang kereta api: Mataremaja pada pukul 14.15 dan Gajayana pada pukul 16.00 wib.
Rahmat sendiri merupakan eksponen warga Muhammadiyah yang selalu hadir dalam aksi damai 4 November 2016 maupun 2 Desember 2016. “Pandangan saya secara pribadi, bahwa dakwah dan berangkat ke Jakarta itu baik karena untuk gelora semangat ukhuwah Islam,” jelasnya tentang alasan keberangkatan ke Jakarta pada aksi bela Islam Jilid II dan III itu.
(Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Anggap Aksi 112 Bisa Kontraproduktif)
“Tapi karena ada himbauan dari PP Muhammadiyah untuk tidak berangkat pada 11 Februari 2017 ke Jakarta, maka sebagai warga Muhammadiyah yang diberi amanah sebagai ketua PCM, saya taat kepada Persyarikatan,” jelasnya tentang alasan membatalkan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Aksi 112.
Rahmat pun mengamini imbauan PP Muhammadiyah itu karena situasi yang kurang mendukung. “Selama imbauan PP tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan Hadist, maka sebagai bawahan atau umat, saya harus mengatakan sami’naa wa-atha’naa, saya mendengar dan saya taat,” pungkasnya
(Baca juga: Meski Laporkan ke Polisi, Pemuda Muhammadiyah Tegaskan Tak Benci Ahok dan Etnisnya)
Lebih daripada itu, Rahmat mengaku, jika PCM Sukun sendiri punya tugas yang tidak kalah pentingnya. “Akhir bulan Februari 2017 ini, saya dan kawan-kawan Muhammadiyah Sukun harus bisa melunasi pembayaran tanah SD Muhammadiyah 5 agar bangunannya tidak dibongkar,” jelasnya sambil menyebut angka Rp 600 juta.
Sudah tentu tidak semuanya melakukan sebagaimana yang dilakukan oleh warga Muhammadiyah Malang itu.Ada pula yang tetap berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi 112, tentu saja dengan berbagai argumentasi yang beragam.
‘Ala kulli haal, teriring doa, semoga peserta aksi 112 selalu dalam lindungan Allah swt. (uzlifah)