Pikat Wali Siswa
Ternyata, kehadiran Aam tak hanya sukses memikat siswa untuk belajar melukis bersama dan mengenal lebih dekat seputar dirinya. Saat sudah beranjak siang, beberapa wali siswa yang sedang menjemput anaknya pun tertarik mengunjungi deretan pameran lukisan Aam.
Kemudian, mereka ikut menyaksikan semangat Aam unjuk keterampilan melukisnya secara langsung. Beberapa siswa yang menunggu dijemput masih duduk di sekitarnya. Dua di antara wali siswa itu ialah Siti Riana—bunda Bellaluna Felisia Lazuardi kelas I al-Quddus—dan Nurrahma—bunda Yasmin Alysia Gamaliyah Putri H kelas 6 Mars.
Rina—sapaan bunda Bella—tertarik dengan lukisan mangga yang terpampang di dekat Aam. Lukisan itu mengingatkannya pada pohon mangga di depan rumahnya yang tak kunjung berbuah. “Endi buahe Pak, kok gak ana-ana, sampai ngiler,” ujarnya mengisahkan curahan hatinya ke sang suami.
“Ini keduluan codotnya malahan ha-ha-ha,” canda Aam menjelaskan lukisan mangganya yang sebagian tampak nyata sudah dimakan codot (kelelawar).
Di tengah pertemuan mereka pun mengalir obrolan mendalam tentang latar belakang Aam. Pasalnya, mereka terkejut mendengar Aam yang sehari-harinya menjadi guru mengaji di TPQ itu lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG). Melihat bagusnya lukisan Aam, mereka kira Aam menempuh pendidikan formal di jurusan seni.
Dengan santai khasnya, pria yang baru wisuda bulan April 2022 itu menjelaskan, “Barangkali bisa mengajar di Sekolah Dasar. Saat kuliah lebih banyak belajar cara menguasai anak-anak.”
Selain itu, pemilihan jurusan itu juga dia putuskan berdasarkan pengalamannya mengajar Anak Berkebutuhan Khusus yang juga bekerja sama dengan UMG. “Saya ditunjuk mengajar mewarnai,” ungkapnya.
Menggambar-Melukis Kelopak Bunga
Rina sudah antusias sejak kali pertama bertemu Aam pagi tadi, ketika mengantar Bella berangkat sekolah “Nanti ketemuan ya, Kak!” serunya kepada Aam yang saat itu didampingi sang ayah Aliantoro dan Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi.
Maka, siang itu dia langsung menghampiri Aam. “Saya ingin tahu cara menggambar kelopak bunga,” ungkapnya.
Usai mencuci kuasnya, Aam langsung menggeser kanvasnya. Kakinya lincah menggambar di atas kertas HVS. Dia menunjukkan cara menggambar kelopak bunga pakai spidol. “Pertama, (lingkaran) kecil dulu, bagian dalam,” tuturnya.
Kemudian dia menggambar lengkung-lengkung kecil mengelilingi lingkaran itu. Ada yang mengarah ke luar, ada yang ke dalam. “Ditumpuk-tumpuk, ini kan sudah terlihat,” imbuhnya. Beberapa model seperti kuncup dan bunga yang sedang mekar pun dia contohkan.
Berlanjutlah pada demo teknik dasar melukis pakai cat yang menurut Aam lebih mudah. Dia mengajarkan bagaimana mencampurkan warna gelap dan muda. “Ini masih basah, kalau ini belum kering tapi dikasih (cat warna) agak muda, agak mudanya kalah. Harus nunggu kering dulu! Ini cat minyak ya dua hari keringnya,” tuturnya.
Tak lupa, dia menjelaskan bagaimana arah pencahayaan dan posisi warna bayangan yang lebih gelap. Momen itu juga Rina manfaatkan untuk menggali informasi pembelian alat-alat melukisnya.
Baca sambungan di halaman 3: Dukung Minat Anak