Dukung Minat Anak
Mengakui keindahan lukisan Aam, menurut Rina, pantas Aam rutin mengirim lukisan setiap bulan ke Swiss untuk dipamerkan, sekaligus langsung mendapat apresiasi sejumlah uang. “Memang mahal, bikinnya lama terus imajinasinya kan harus pintar,” ujarnya
Ibu pecinta karya seni lukis itu, bulan lalu juga mengajak anaknya, Bella, mengunjungi pameran lukisan di Surabaya. Saat itulah dia menyadari Bella punya ketertarikan dengan lukisan.
“Pas kemarin tak ajak ke Surabaya, lihatnya lama,” kenangnya. Bella juga sempat bertanya cara menggambar bunga, tapi saat itu dia juga belum tahu pasti tekniknya.
Setelah belajar langsung dari Aam dan memahami tekniknya, dia berencana membelikan Bella peralatan dasar melukis untuk latihan bersamanya. Dengan dukungan itu, dia berharap, “Mudah-mudahan anak saya bisa nurun (bisa melukis).”
Pesan Lukisan Wajah
Lain lagi dengan Rahma, sapaan bunda Yasmin. Usai melihat pameran lukisan Aam dan menangkap banyak lukisan bertema hewan dan tumbuhan, Rahma pun memberanikan diri bertanya, “Kalau pengin melukis sketsa wajah, bisa?”
Dengan percaya diri Aam menjawab bisa, kemudian memastikan, “Sketsa apa yang realis? Yang realis ya bisa.” Akhirnya mereka sepakat, Rahma mengirim foto terbaiknya lewat WhatsApp untuk Aam lukis realis sehingga tampak seperti foto aslinya.
Usai pertemuan itu, kepada PWMU.CO dia mengungkap, “Istimewa banget! Saya senang, terharu juga. Dengan keadaan seperti itu ternyata punya kelebihan luar biasa!”
Lengkap sudah Aam berbagi ilmu dan pengalaman pada hari pertama pamerannya di Sekolah Penggerak itu. Alhasil, siang itu Aam pulang dengan mengantongi PR lukisan wajah realis. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni