Forpama Kediri Raya Diajak Istikamah Memperjuangkan Panti Asuhan, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Kediri Dahlansae.
PWMU.CO – Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kediri menggelar silaturahmi Forum Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah (Forpama) Kediri Raya, Ahad (12/6/2022)
Kegiatan yang rutin digelar tiga bulan sekali ini dilaksanakan di Aula Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah Pare (Payamure) Putri, Jalan Gede Gang I Nomor 7 Pare Kabupaten Kediri.
Silaturahmi ini dihadiri Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah (PAMA) dari Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Nganjuk.
Ketua MPS PDM Kabupaten Kediri Marlan Salim dalam sambutannya mengajak agar Forpama Kediri Raya tetap istikamah dalam berjuang mengurus Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah. Silaturrahim tiga bulanan ini fungsinya supaya tetap menjalin persaudaraan.
“Saya pernah mendengar wejangan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Pak Saad Ibrahim. Orang Muhammadiyah itu terkenal pinter-pinter, intelek-intelek, ngajine akeh, praktek agamanya cukup banyak. Hanya kekurangannya satu, disuruh silaturrahim sulit. Angele Masya Allah,” ujar pria yang juga Wakil Ketua PDM Kabupaten Kediri ini.
Pengurus PAMA Harus Rela Berkorban
Diakui atau tidak, lanjut Marlan Salim, ini ada saksi Kiai Nur Hasan Yazid. Kami tanya kepada hadirin yang dari Pare, ketika Idul Fitri berapa orang yang silaturahmi ke rumah Kiai Nur Hasan Yazid.
“Ternyata hanya sedikit kan. Ini nyata. Dibandingkan dengan saudara kita yang berbendera bumi, setiap akhir Ramadhan dan Syawal mereka senantiasa memprogramkan untuk silaturrahim. Cium tangan ke Kiainya, ngalap berkah,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta.
Oleh karena itu, sambungnya, sejak menerima amanah sebagai Koordinator Forpama Kediri Raya, kita programkan silaturrahim setiap 3 bulan sekali. Ini sebagai jawaban atas wejangan Ketua PWM Jatim.
“Saya terinspirasi PDM Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro. Mereka membuat program silaturrahim ke sesama Panti Asuhan Muhammadiyah Aisyiyah tidak hanya tiga bulanan, tapi setiap bulan melakukan silaturahmi atau anjangsana antarpanti,” paparnya.
Menurutnya apa yang disampaikan di forum Forpama ini mungkin agak ngegas. Semua PAMA Kediri Raya wajib datang. Jika berhalangan maka harap menyampaikan apa alasannya, atau mewakilkan pengurus lainnya.
“Bukan sebuah keputusan yang aneh, tapi semata-mata sebagai bentuk ketaatan kita pada pimpinan. Oleh karena kita sudah siap jadi pengurus maka harus rela berkorban,” tegas pria asli Babat Lamongan itu. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.