Rahasia Percaya Diri
Sementara itu, di bangku panjang pada sisi barat lapangan futsal, seorang bapak paruh baya duduk sambil memandangi Aam dari sana. Sesekali, dia memasuki area lapangan guna memotret keseruan para siswa SD Mugeb mengikuti arahan putra bungsunya. Aam putra keenam pasangan Aliantoro dan Nasifah.
Kepada PWMU.CO, Aliantoro—ayah Aam—mengungkap rahasia mendidik putranya. Meski terlahir tanpa tangan, tapi Aam bisa menuntaskan pendidikannya hingga meraih gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Muhammadiyah Gresik. Bahkan, di sela kesehariannya Aam juga mengajar ngaji di TPQ tak jauh dari rumahnya.
Ternyata, sejak balita, orangtuanya sudah memberi keluasan berinteraksi dan bermain layaknya anak dengan kondisi tubuh yang lengkap. “Mulai baru lahir, besar sedikit, waktunya main dilepas. Bertemu anak-anak normal. Tidak malu!” kenang Aliantoro. Dia menyadari banyak orangtua justru malu dan memingit anak dengan keterbatasan fisik yang tampak jelas.
Dia menegaskan, Aam sudah terbiasa bermain dengan teman-temannya, bahkan teman-temannya senang bermain dengan Aam yang cerdas dan ceria. “Main kelerengan dan yang lain. Teman-temannya pada ngajak,” imbuhnya.
Iqra
Tak hanya mengasah keterampilan sosialnya sejak dini, Aliantoro juga menekankan pentingnya belajar. Tak hanya belajar di pendidikan formal, tapi juga non formal. “Syaratnya harus iqra! Harus belajar. Dikasih kelebihan (jago melukis) karena dia belajar. Orang normal tidak belajar, ya bodoh,” terangnya.
Aliantoro ingat, Aam juga belajar menulis berama teman-temannya. Bahkan dengan kecerdasan Aam, menurutnya alumnus UPT SMPN 4 Gresik itu dulunya mampu lompat kelas dari TK nol kecil langsung kelas I SD. Tapi Aam memilih mengikuti saran gurunya yang menyarankan tetap melewati TK nol besar dulu.
Dengan tatapan bangga dan penuh syukur, sambil memandang Aam yang tengah menerangkan trik mewarnai, Aliantoro mengaku senang putra bungsunya mendapat undangan dari SD Mugeb. Dia lantas mengenang jejak perjalanan Aam yang sudah sering diundang untuk mengajarkan cara menggambar atau melukis, maupun memberi motivasi.
“Diundang Departemen Sosial Surabaya, diundang pameran lukisan di Grand City,” urai pria yang tinggal di Jalan Kartini Gang 16 nomor 21 Gresik itu, kemudian dia kembali memotret putra bungsunya.
Jika ingin ikut berdonasi untuk sepeda elektrik Aam, bisa menyalurkan melalui Bank Jatim 027343198 an SD muhammadiyah GKB, kemudian silakan konfirmasi ke admin 0812-2165-5474. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni