SD Mudabo Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka, liputan oleh Suen Yektiana, kontributor PWMU.CO Bojonegoro.
PWMU.CO – Menyambut Kurikulum Merdeka, SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro (SD Mudabo) menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Acara yang diselenggarakan di ruang pertemuan SD Mudabo Kamis-Sabtu (16-18/06/2022) pukul 07.30-16.00 WIB dan diikuti oleh 34 guru ini, menghadirkan Fasilitator Guru Penggerak: Duhwi Indratiningsih MPd.
Kegiatan diawali dengan doa bersama, membaca al-Quran dan dilanjutkan dengan pembukaan tepat pukul 08.30 WIB oleh Kepala SD Mudabo Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd.
Dia memberikan wejangan kepada peserta agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti workshop ini. “Semoga Allah memberikan kemudahan dan kesehatan sehingga kita bisa bersungguh-sungguh dan bersemangat sehingga kegiatan ini mendapatkan keberkahan,” ujarnya.
Dia melanjutkan, “Kegiatan ini merupakan salah bentuk kita memberikan pelayanan kepada anak-anak dan wali murid kita. Berperan aktiflah dalam workshop ini, bertanyalah sebanyak-banyaknya karena hari ini kira sedang rekreasi menambah ilmu.”
Filosofi Kurikulum Merdeka
Sebelum materi dipaparkan oleh pemateri, Ketua Panitia Workshop IKM Nurul Hidayah SPd menyampaikan filosofi kurikulum merdeka dari Ki Hajar Dewantara
“Kurikulum merdeka itu bisa di ibaratkan ladang, benih dan petani, di mana yang berperan sebagai petani adalah guru dan yang berperan sebagai benih adalah peserta didik,” ujarnya.
Harapannya, lanjut dia, apabila petani menanam benih jagung maka juga akan memanen jagung. “Seperti halnya di sini guru juga dapat membekali siswa meskipun dengan berbagai bentuk karakteristik yang berbeda,” tuturnya.
Di hari pertama kegiatan dimulai dengan pengenalan kurikulum merdeka, pembahasan struktur kurikulum, penjelasan tentang capaian pembelajaran (CP), tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP).
Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan capaian pembelajaran secara individu dan penyusunan tujuan pembelajaran (TP) secara kelompok per penanggung jawab mata pelajaran dalam satu fase.
Di akhir kegiatan hari pertama ada salah satu peserta, Puring Ardhina Rahmat SPd menyampaikan bahwasanya harus tetap berusaha dan bersemangat menyusun tujuan pembelajaran.
“Semangat sampai selesai menyusun tujuan pembelajaran ini, benar ataupun salah dipikir belakangan yang penting kita ada niat untuk bisa,” ungkapnya.
Workshop di hari pertama selesai pukul 16.00 WIB kemudian ditutup dengan doa majelis yang dipimpin oleh Duhwi Indratiningsih yang diikuti oleh peserta dan dilanjutkan dengan doa setelah belajar secara bersama-sama dan khusyu’. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni