Media Pembelajaran ‘Zig Zag’ MIM 16 Ponpes Karangasem Dipamerkan di Jakarta, liputan Zulfatus Salima, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 16 Ponpes Karangasem Paciran, Lamongan, adalah salah satu sekolah sasaran inovasi literasi yang ditunjuk oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
Kepala MIM 16 Ponpes Karangasem Paciran Niayah SPd menjelaskan, di Kabupaten Lamongan ada 10 madrasah yang masuk dalam program inovasi literasi ini. Salah satunya adalah MIM 16 Ponpes Karangasem Paciran.
Dia menjelaskan, program inovasi literasi yang dimuali 22 Juli 2021 ini mengagendakan 10 kali pertemuan melalui kelompok kerja guru (KKG). Adapun guru KKG dari MIM 16 adalah Fidyatin Rahmah SPd, Wazniatul Arif SAg, dan Rahmawati SPd. Mereka ini adalah guru yang membawahi kelas bawah yaitu kelas I, II, dan III.
“Sementara itu guru MIM 16 Ponpes Karangasem Paciran Irma Dwi Astutik SAg juga ditunjuk menjadi salah satu fasilitator daerah (fasda),” ujarnya, Jumat (17/6/22).
Bangga
Niayah merasa bangga atas prestasi ini karena dapat menambah kompetensi para guru.
“Kami merasa bangga karena dengan dengan ditunjuk sebagai madrasah sasaran inovasi literasi ada banyak manfaat yang kami peroleh di antaranya kompetensi guru bertambah,” ungkapnya.
Pada Kamis (2/6/22) program sekolah sasaran inovasi literatur melakukan pameran media belajar di Hotel Bumi Surabaya.
MIM 16 Ponpes Karangasem Paciran memamerkan media pembelajaran bernama Zig Zag. “Media tersebut merupakan karya dari guru kelas III yaitu Ibu Rahmawati SPd,” kata Niayah.
Menurutnya, media-media yang dipamerkan tersebut dinilai. Karya terbaik akan dibawa ke Jakarta untuk dipamerkan pada tingkat nasional, 7 Juni 2022. Dan Zig Zag termasuk di dalamnya.
“Alhamdulillah ini prestasi yang dapat memberikan motivasi agar madrasah dapat lebih baik. Karena dari sini, guru harus terus upgrade kemampuannya. Sehingga proses kegiatan pembelajaran sangat menyenangkan karna guru aktif berinovasi membuat media pembelajaran sesuai dengan temanya,” kata Niayah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni