Ketika Dai Cilik Berpesan pada para Ortu Bagaimana Islam Mendidik Anak, liputan Heni Dwi Utami, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Muhammad Abdillah Setyawan, siswa kelas 5E SD Muhammadiyah 2 (SD Mumtaz) Taman, Sidoarjo, menyampaikan tausiah di hadapan 200 wali murid baru SD Mumtaz.
Dai cilik yang akrab dipanggil Abi ini, berdakwah pada momen parenting PBM (Penelusuran Bakat Minat) SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman, pada Sabtu (18/6/2022). Abi sudah sering melakukan safari dacil bersama puluhan dai cilik lain di SD Mumtaz, sejak ia berada di bangku kelas III.
Dengan gaya dan suaranya yang khas, Abi menyampaikan materi tentang bagaimana Islam mendidik anak. “Bapak, Ibu, Ayah, Bunda, semuanya sayang dengan anak-anaknya kan? Nah, kalau sayang apa sudah memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya?” tanya Abi pada seluruh audiens.
Para wali murid baru SD Mumtaz, spontan tersenyum mendengar perkataannya.
Dengan tegar dan penuh percaya diri ia mengatakan, “Anak merupakan titipan Allah yang kelak akan hidup mandiri, lepas dari orangtua (ortu)-nya.”
Karenanya, sambung dia, anak harus dibekali dangan keimanan yang kuat dan aturan yang tegas dalam menjalani kehidupan. Pendidikan ketauhidan dan keimanan harus ditanamkan sejak dini, sebagai pondasi kehidupannya.
Abi menambahkan, “Mari kita jadikan al-Quran dan Sunnah sebagai rujukan dalam menerapkan pendidikan. Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alalmiin mempunyai metode dan cara yang spesifik untuk memperbaiki dan mendidik anak.”
Abi mengutip al-Quran Surat Luqman ayat 17 dan 18. “Luqman mendidik anaknya dengan penuh bijaksana, tanpa kekerasan, dan tanpa kesan horor yang menakutkan. Maka, hendaknya para orangtua pun mendidik anak-anaknya dengan lembut dan penuh kasih sayang,” ujarnya.
Di akhir ceramahnya Abi menyampaikan, “Insyaallah dengan pendidikan yang baik sesuai al-Quran dan as-Sunnah akan menjadikan anak-anak kelak menjadi insan yang terbaik,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni