Syarat Sekolah Terbaik
Tokoh kelahiran Sumbawa Nusa Tenggara Barat, 31 Agustus 1958 tersebut mengatakan untuk bisa menjadi sekolah yang terbaik faktor utamanya adalah pendidik yang luar biasa pengabdiannya.
“Faktor pendidik menjadi sentral dan sangat penting agar lembaga pendidikan menjadi unggul. Kalau pendidik siap pakai akan melahirkan siswa yang berprestasi,” tuturnya.
Lebih lanjut lulusan S-2 dan S3 University of California Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat itu mengatakan, kesuksesan pendidikan bukan hanya karena pendidik.
“Prestasi anak-anak generasi akan datang ikut ditentukan oleh para orangtua di rumah. Orangtualah yang paling bertanggung jawab atas pendidikan anak,” ujarnya.
Dia menegaskan, menurut pandangan Islam—sesuai hadits Rasulullah SAW—setiap bayi yang lahir ke muka bumi ini dalam keadaan fitrah. Kedua orangtua sangat bertanggung jawab tentang aqidah anaknya.
“Perhatikanlah dulu akidah anak-anak kita. Cari lembaga pendidikan yang bisa menanamkan akidah kepada anak-anak kita. Salah satunya adalah sekolah-sekolah Muhammadiyah,” pesan dia.
Kepada kepala sekolah dan guru-guru SDMM Din Syamsudin yang hadir bersama istrinya, Dr Rashda Diana Lc MA, memberikan motivasi untuk terus berproses dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik.
“Jangan puas dengan prestasi sekarang. Karena menurut Islam hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Namun hari yang akan datang harus lebih baik dari hari ini,” tausiah-nya.
Dia melanjutan, “Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin karena ada perkembangan, itulah orang-orang sukses. Sedangkan jika hari kemarin tidak ada peningkatan itu orang-orang yang merugi, orang-orang yang gagal. Apalagi kalau hari yang akan datang lebih buruk daripada hari ini, itu merupakan orang-orang yang terhina atau terlaknat.”
Oleh karena itu, pesan pendiri Pesantren Modern Internasional Dea Malela Sumbawa ini, tingkatkan terus prestasinya.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut juga memberikan motivasi langsung kepada siswa-siswi SDMM dengan penuh semangat.
“Murid SD Muhammadiyah Manyar harus menjadi insan yang siap bersaing dan bertanding. Why not the best? Kenapa tidak menjadi yang terbaik?,” pesannya.
Menurut dia, anak-anak umat Islam tidak boleh kalah. Harus menjadi yang terbaik. Sebagaimana jargon SD Muhammadiyah Manyar, beriman, kreatif dan berprestasi.
“To be good is not good enough. Why not the best? Be the best! Jadilah yang terbaik. Berprestasilah dimanapun kamu sekolah nanti,” tutur Din Syamsuddin sambil mengajak siswa menirukan kalimat why not the best dengan lantang. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni